Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Pilu Perawat RSI Surabaya Wafat Gegara Corona, Dipaksa Pakai Ventilator saat Gagal Nafas, Drop

Sulastri seorang perawat yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani, meninggadunia akibat terinfeksi virus Corona, Rabu (1/7).

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Sudarma Adi
Grid.ID
Ilustrasi- perawat Covid-19 

"Banyak perawat yang gak gunakan APD standart, karena dia tugasnya di poliklinik, ruang inap. Jadi malah resiko karen APD gak standart level 3," ucapnya.

Untuk mengatasi hal itu, Nursalam menyarankan agar tiap rumah sakit lebih memperhatikan kondisi perawat. Misalnya pemeriksaan Swab PCR secara berkala. 

"Ya pesan saya pertama dilakukan Swab secara berkala tiap 14 hari sesuai SK presiden. tapi nyatanya banyak RS yang gak mampu karena biayanya mahal, kan itu jadi dilema," katanya.

Kedua kejujuran dari pasien. Nursalam, menginginkan setiap pasien yang datang berkata jujur atas apa keluhan yang sedang dialami pasien.

Ketiga, setiap RS sudah seharusnya pula memperhatikan kebutuhan dasar perawat. Diantaranya adalah jam istriahat, nutrisi, dan vitamin.

 Saya menginginkan perhatian khusus terutama di dalam perawat tentang kebutuhan dasarnya. Misal istirahat, kalau Dinas Kesehatan kan menganjurkan perawat gak boleh pulang harus isolasi karena bersinggungan dengan pasien corona. Ada beberapa perawat yang sudah diinapkan dengan baik tapi ada juga yang endak. Terus kebutuhan nutrisi, vitamin juga harus diperhatikan. Kemudian beban kerjanya tidak terlalu berat harus diatur misalkan seminggu libur seminggu kerja. Tadi kadang beberapa RS belum bisa menerapkan," ujarnya.

Yang tak kalah penting, kata Nursalam, saat ini banyak RS yang membuka ruangan untuk merawat pasien corona. namun kebutuhan rasio antara perawat dengan pasien kondisinya berjomplangan.

"Sekarang beberapa RS kan membuka ruangan covid. Berarti kan butuh tenaga medis yang banyak juga. Rasio kami kalau di ICU perbandingannya 1 : 2, kalau rawat inap 1 : 5 itu kondisi jelek, lah kita selama ini ndak seperti itu. Ya beberapa RS besar sudah bagus tapi yang lain masih banyak yang gak karu-karuan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved