Virus Corona
Pasien Corona Santai ke Warung, 7 Gelas Pelanggan Pecah Ditinggal Lari, Ketahuan karena Bekas Infus
Pengakuan pasien Covid-19 atau virus Corona di sebuah warung membuat pelanggan lain kabur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Pengakuan pasien Covid-19 di sebuah warung membuat pelanggan lain kabur.
Seorang pasien Covid-19 itu santai nge-teh di warung tersebut.
Imbasnya, warung itu pun sampai ditutup.
• Kisah Pilu Adik Dihamili Kakak Kandung, Dinodai Sejak 5 Tahun Lalu, Diancam-Dipukul, Pelaku: Nafsu
Melansir dari TribunSolo ( grup TribunJatim.com ), lantaran sangat ingin meminum secangkir teh, seorang pasien Covid-19 nekat keluar rumah sakit hanya untuk ke warung.
Kejadian ini terjadi di sebuah Rumah Sakit Swasta, Jalan Mysuru di India.
Dikutip dari India Times, pasien berusia 73 tahun itu dipindahkan ke rumah sakit di Jalan Mysuru pada Selasa malam waktu India.
Dia dipindahkan dari rumah sakit lainnya setelah dinyatakan positif Covid-19.
• Fakta-fakta Terbaru Karyawan Starbucks Intip Dada Pengunjung Wanita Lewat CCTV, Terancam Penjara
Sesampainya di rumah sakit, pasien itu meminta dibuatkan teh kepada staf tepatnya pada pukul 5 pagi waktu setempat.
Usut punya usut, teh yang diharapkan tidak kunjung datang hingga pukul 7.30 pagi.
Pasien lansia ini merasa gelisah karena keinginanya tidak segera dibawakan staf rumah sakit.
• Janji Tulus Aleesya ke Laudya Cynthia Bella sebelum Mantan Emran Umumkan Cerai, Ucap 1 Pesan, Bye
Hilang kesabaran, pasien ini akhirnya melepas peralatan medis yang menempel di tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidur.
Dia lantas berjalan keluar menuju warung teh terdekat di luar rumah sakit.
Saat sedang menikmati teh panasnya, seorang pelanggan warung memperhatikan plester di tangannya dan bertanya kepada pasien itu.
• Beda Perilaku Aulia Kesuma dan Zuraida Hanum, Sama-sama Bunuh Suami Sendiri dan Divonis Hukuman Mati
Pria pasien Covid-19 itu dengan percaya diri mengaku pasien Corona yang hanya ingin mempir minum teh di tempat itu.
"Dia bilang dia bahkan tidak mendapatkan secangkir teh di rumah sakit."