Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

'Pengendali Banjir Surabaya Utara' Ditarget Mulai Beroperasi Desember, Punya Pintu Air Super Besar

Pemkot Surabaya merealisasikan pembangunan Rumah Pompa Petekan. Desember besok pengendali banjir Surabaya Utara itu tuntas sekaligus dioperasionalkan.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Pembangunan penangkal banjir dan rob (air laut pasang) di wilayah Surabaya Utara. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA  - Warga di sekitar Kecamatan Morokrembangan, termasuk wilayah Perak akan dibuat nyaman menyambut musim hujan Januari mendatang.

Pasalnya, telah dibuatkan penangkal banjir dan rob (air laut pasang) di wilayah tersebut.

Situasi nyaman warga itu dirasakan setelah Pemkot Surabaya merealisasikan pembangunan Rumah Pompa Petekan.

BERITA TERPOPULER JATIM: Lamongan Kembali Zona Merah hingga 2 Bocah Tulungagung Tewas Tenggelam

Sinopsis Saraswatichandra Episode 34 Sabtu, 4 Juli 2020, Serial India Tayang di ANTV

Desember besok, pengendali banjir di Surabaya Utara itu tuntas sekaligus dioperasionalkan.

"Warga pasti ayem kalau ada rumah pompa. Sudah lama kami merasakan susahnya langganan banjir. Indrapura sampai Rajawali kerap banjir," kata Ketua LPMK Krembangan Selatan Khoirul Anwar, Jumat (3/7/2020).

Dia merasakan kecemasan banjir di wilayah Perak dan sekitarnya mulai berkurang setelah sejumlah gorong-gorong dan selokan diperbesar. Begitu melihat Rumah Pompa Petekan mulai terbangun, warga merasa nyaman. 

Hari Pertama UTBK-SBMPTN, Wali Kota Sutiaji Cek Langsung Penerapan Protokol Kesehatan di UB dan UM

Hati Pilu Pria Gagal Nikah, Ayahnya Kawin Lari dengan Camer, Resepsi Hancur Lebur, Endingnya Nestapa

Meski demikian, warga berharap agar penuntasan rumah Pompa itu nantinya berjalan sesuai target dan benar-benar bisa mencegah banjir di kampung-kampung langganan banjir di Perak.'l

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati mengatakan proyek itu ditargetkan selesai 100 persen pada Desember 2020 sehingga diharapkan musim hujan berikutnya bisa diantisipasi.

Tidak hanya Rumah Pompa, tapi juga bisa sebagai semacam tanggul pencegah banjir akibat air laut pasang masuk Kota Surabaya. Ada pintu air yang super besar.

“Jadi, kalau ada air pasang lagi nanti, diharapkan tidak sampai masuk ke kota. Untuk itu kita tekankan tahun ini sudah harus beres,” jelas Erna.

Menurut Erna, yang paling harus ditekankan adalah pintu airnya, karena proses pengerjaannya agak lumayan berat. Sebab, pintu airnya itu berukuran 7 meter sama 10 meter.

Ini pintu air yang paling besar. Proyek Rumah Pompa Petekan ini benar-benar diharapkan bisa mengatasi air pasang penyebab banjir berkepanjangan. Erna mengakui bahwa pengerjaan pintu airnya ini yang berat

Pemkot juga sempat cemas atas izin ke Lantamal (TNI AL). Bersyukur saat ini telah mendapatkan izin terkait dengan akses masuk ke Rumah Pompa Petekan itu. Akhirnya, kini mobil-mobil proyek, termasuk crane proyek bisa lewat di akses masuk Lantamal itu.

“Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izinnya, sehingga aksesnya lebih dekat dan kerjanya memang harus lewat disitu, makanya ini mungkin bisa dipercepat lagi,” imbuhnya.

Sementara untuk pembangunannya hingga saat ini, Erna memastikan pintu air dan fabrikasinya sudah jadi. Namun, yang susah adalah bangunannya, pondasi sama pilarnya, sehingga bagian ini terus dikebut.

“Ini kan pompanya juga nambah, sehingga nanti akan ada tiga pompa dengan kapasitas 5 meter kubik. Pokoknya semuanya ini harus selesai Desember,” tegasnya.

Erna juga menjelaskan bahwa Rumah Pompa Petekan ini dibangun dengan sistem buka tutup, sehingga perahu pelayaran bisa keluar masuk di Rumah Pompa Petekan itu. 

Menariknya, rumah pompa ini fungsinya seperti gravitasi. Ketika elevansi permukaan air sungai tinggi, maka air kemudian akan dipompa menuju ke laut dan begitu pula sebaliknya.

“Desain Rumah Pompa Petekan ini juga dibuat heritage dan berbeda dengan pompa air lainnya. Hal ini untuk menambah daya tarik wisata Sungai Kalimas,” katanya.

Rumah Pompa Petekan ini merupakan proyek besar penanganan banjir di Kota Surabaya. Sarana pencegah banjir itu digadang-gadang menggantikan peran 20 rumah pompa di Surabaya Pusat dan Utara. 

Selain itu, rumah pompa yang dibangun dengan anggaran total lebih dari Rp 40 miliar itu diprediksi menjadi pengendali utama aliran Sungai Kalimas.

Penulis: Nuraini Faiq

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved