Virus Corona di Kediri
Pasien Positif Covid-19 Klaster Persekutuan Doa di Kota Kediri Bertambah Lagi
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kediri kembali bertambah 5 kasus. Dua tambahan di antaranya dari Klaster Persekutuan Doa, Senin (13/7/20
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kediri kembali bertambah 5 kasus. Dua tambahan di antaranya dari Klaster Persekutuan Doa, Senin (13/7/2020).
Dokter Fauzan Adima, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Kota Kediri membenarkan dari Klaster Persekutuan Doa ada tambahan 2 kasus positif Covid 19.
Sedangkan 3 kasus lainnya, 2 kasus dari Klaster Kelurahan Burengan dan satu kasus dari Klaster Surabaya.
Dengan tambahan 2 kasus, total dari Klaster Persekutuan Doa yang digelar di Kelurahan Kaliombo telah ada 18 kasus yang ditemukan petugas.
"Seluruh pasien dirawat di RS Kilisuci," jelasnya.
Dari Klaster Persekutuan Doa ini awalnya ditemukan 3 kasus terkonfirmasi positif Covid 19. Selanjutnya dari hasil tracing berikutnya ditemukan 9 dan 4 kasus tambahan.
Namun pihak GTPP Covid-19 Kota Kediri masih kesulitan melacak seluruh peserta kegiatan Persekutuan Doa karena ada peserta yang tertutup sehingga belum ditemukan petugas.
• VIRAL Rumahnya Disewa Kawan Cantik, Cewek Ini Syok Lihat Kondisi Isinya, Bau Busuk, Ulat di Tikar
• Malam Pertama Pengantin Baru Hancur karena Penyusup, Istri Syok Temukan Pria Lain, Endingnya Fatal
• 54 Karyawan Didiagnosa Terpapar Corona, Kantor RRI Surabaya Lockdown Hingga 3 Pekan
Dari keterangan peserta kegiatan yang berlangsung di satu klinik kesehatan Jl Mangga pada 19 Juni 2020 diikuti 32 peserta. Dari seluruh peserta 25 orang telah berhasil dilakukan tracing, namun 7 orang tidak sempat dilakukan rapid tesT karena sudah keburu kembali ke Jakarta.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat dikonfirmasi awak media menjelaskan, adanya klaster baru kelompok masyarakat yang menggelar Persekutuan Doa di Kelurahan Kaliombo pada 19 Juni 2020.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah peserta pada acara doa bersama tersebut. Pada acara itu juga dihadiri tamu dari Jakarta.
"Diduga tamunya itu yang membawa virusnya," ungkapnya kepada TribunJatim.com.
Acara doa tersebut juga dilakukan di ruangan yang tertutup sehingga diduga terjadi transmisi penularan.
"Dari hasil tracing rapid tes hasilnya banyak yang reaktif," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Hasil tracing yang reaktif juga telah ditindaklanjuti dengan melakukan tes swab.
"Saya ingin menyampaikan kalau ada kejadian seperti ini mohon jangan ditutup-tutupi," harapnya.
Sehingga masyarakat harus kooperatif dengan membuka ada berapa orang yang mengikuti doa bersama dan siapa saja pesertanya yang hadir.