Virus Corona di Surabaya
Alumnus DKV Universitas Ciputra Surabaya Buat Program BANDESKEM Bantu UKM di Tengah Pandemi
Alumnus Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ciputra Surabaya, Anugerah Akbar Perkasa tak pernah terpikir jika program sosial yang ia buat
Penulis: Akira Tandika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Alumnus Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ciputra Surabaya, Anugerah Akbar Perkasa tak pernah terpikir jika program sosial yang ia buat akan banyak diminati oleh banyak pelaku Usaha Kecil dam Menengah (UKM).
Pada awal Juli 2020 ini, pria yang akrab disapa Akbar itu mengaku baru saja meluncurkan proyek sampingan dengan sebutan BANDESKEM atau bantuan desain gawe UKM.
"Saya sengaja menggunakan kata 'gawe' karena lebih dekat dan mencakup warga Surabaya secara khusus, serta Jawa Timur secara umum," terangnya saat dihubungi melalui panggilan video, Kamis (16/7/2020).
Sama seperti namanya, program ini memang sengaja dibuat oleh Akbar untuk membantu pelaku UKM agar brand dan logo yang sesuai dengan usaha mereka.
Akbar melihat, banyak sekali masyarakat yang mulai membangun usaha kecil-kecilan di tengah pandemi seperti saat ini. Maka, agar usaha yang mereka bangun lebih memiliki value, Akbar menawarkan bantuan jasa desain ini melalui akun Instagramnya (@akbarperkasa).
"Karena menurut saya, sangat disayangkan kalau produk atau jasa tersebut memiliki kualitas yang bagus namun brand dan logo masih belum proper," tambahnya kepada TribunJatim.com.
Lewat program BANDESKEM, Akbar ingin brand yang dibuat masyarakat lebih punya value, tidak sekadarnya. Karena menurutnya, untuk bersaing di dunia bisnis harus punya nilai lebih.
• Janda Anak 1 Jual Rumah Rp 185 Juta, dan Siap Dinikahi Pembeli Rumahnya, Bisa Penuhi Syaratnya?
• Aurel Bicara Restu Orang Tua Atta, Tinggal 1 Harapan Belum Terwujud, Reaksi Keluarga Dikuak: Nangis
• BREAKING NEWS -Truk Muat Ayam Terlibat Tabrakan di Tol Sragen-Ngawi, Penyebabnya ini
Hingga saat ini, Akbar mencatat telah ada 16 UKM yang logo dan brandnya tengah ia kerjakan. Bahkan, ada dari UKM tersebut yang melakukan rebranding usaha mereka.
"Ini jauh dari ekspektasi saya. Banyak orang yang ternyata ingin sekali membuat brand atau logo usaha mereka di tengah pandemi seperti sekarang ini," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Akbar yang mengerjakan proyek BANDESKEM seorang diri, tentu merasa kewalahan dengan banyaknya UKM yang tertarik untuk membuat desain logo dan brand pada dirinya.
"Karena ini merupakan proyek sampingan saya, maka untuk slot bulan Agustus akan saya batasi. Karena tentu saya tidak bisa menjalankannya seorang diri," jelasnya.
Bahkan, menurut Akbar, program ini ternyata juga diminati oleh perusahaan besar. Namun karena sejak awal ia berkomitmen untuk membantu UKM, maka perusahaan besar itu dikenakan harga profesional.
Namun, bukan berarti untuk program Bandeskem tidak dikerjakan secara profesional. Akbar tetap menerapkan MoU pada klien yang ingin membuat desain dengannya.
"Jadi ada beberapa paket yang saya tawarkan untuk teman-teman UKM. Salah satunya, adalah paket dengan harga 50 persen dari harga normal. Dalam paket itu, saya memberikan free 20 kali revisi. Jadi kalau lebih, ya akan ada biaya tambahan," kelakar Akbar.
Lewat program ini, Akbar juga sekaligus memberikan edukasi pada klien mengenai jenis desain yang cocok untuk usaha mereka. Ia merasa, itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab seorang desainer tanpa memandang siapa klien yang menggunakan jasa mereka.
"Kalau ada klien yang pingin bikin logo tapi nggak tahu yang sesuai dengan usahanya. Biasanya saya memberi saran kepada mereka. Misal, untuk usaha makanan, biasanya saya menawarkan warna-warna hangat, agar lebih sinkron dengan konsep jualan mereka," tuturnya.
Sebenarnya, Akbar menargetkan program ini hingga akhir Desember 2020. Namun, ia tetap akan melihat situasi ke depannya.
"Karena nggak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir, jadi selama masih ada UKM yang ingin dibantu dibuatkan logo untuk usaha mereka, saya akan tetap bantu," tandas Akbar.(Akira/Tribunjatim.com)