Berita Entertainment
Sultan dari Jember Pembeli Rumah Mewah Anang-Ashanty Rp 35 M Mengaku Pengusaha Tambang Papua
Sultan dari Jember yang hendak membeli rumah Ashanty dan Anang Hermansyah ternyata mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Di tengah kesibukan PMI Jember menggelar serangkaian kegiatan peringatan Hari Sukarelawan PMI Tahun 2019, pengusaha suami istri tersebut menyampaikan akan menyumbangkan dana sebesar Rp 16 miliar kepada PMI kabupaten Jember.
Bantuan itu untuk pengembangan organisasi dan rencana pembangunan rumah sakit emergency PMI Jember.

Kemudian komunikasi berlanjut intensif melalui sambungan telepon maupun WhatsApp, antara ketua PMI Jember dengan HW.
Donatur tersebut mengungkapkan berencana menyerahkan bantuan dana secara simbolis pada Pengurus PMI kabupaten Jember sebesar Rp 16 miliar dan kepada Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 200 miliar pada pembukaan dialog nasional yang menggagas tema Peran Pemerintah Daerah Dalam Produktivitas PMI diikuti delegasi peserta dialog nasional dari berbagai daerah, Jumat (6/12/2019).
• Sultan dari Jember Beli Istana Cinere Milik Anang Ashanty Rp 35 M Tanpa Nawar, Ibu Arsy Kebingungan
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di kegiatan tersebut.
Bahkan penandatanganan memorandum of understanding dana hibah antara PMI Jember sebagai penerima dan dengan PT Dayinta Eka Catra sebagai pemberi bantuan dana dengan disaksikan oleh Bupati Jember, Faida dan Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, serta di hadapan peserta delegasi dari berbagai daerah di Pendopo Wahyawibawagraha Jember. PT Dayinta Eka Catra disebut sebagai perusahaan pasangan itu.
Selain menyerahkan secara simbolis, pengusaha tersebut juga menjadi tamu istimewa dalam upacara Peringatan Hari Sukarelawan PMI tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di Alun-alun Jember, Sabtu (7/12/2020).
"Namun dari serangkaian cerita tersebut, PMI tidak menyangka jika pasangan suami istri melakukan pembohongan publik, karena pemberitaan viral yang menyebutkan PMI Jember terima bantuan Rp 16 miliar, tapi nyatanya bantuan dana itu sampai sekarang tidak terealisasi," pungkas Zaenal.
Editor: Dwi Prastika