Virus Corona di Surabaya
Belum Dibuka, Kebun Binatang Surabaya Masih Matangkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19
Sebelum KBS dibuka lagi, Manajemen PDTS KBS dan Pemkot Surabaya masih menyiapkan skema yang pas untuk penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kebun Binatang Surabaya ( KBS ) masih belum dibuka lantaran pandemi virus Corona atau Covid-19.
Sebelum KBS dibuka kembali, Manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) dan Pemkot Surabaya masih menyiapkan skema yang pas untuk penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Humas PDTS KBS, Winy Hustiani mengungkapkan, pihaknya memang terus membahas terkait protokol kesehatan dengan Pemkot Surabaya.
"Nanti dipresentasikan dulu sama Pak Dirut ke Ibu ( Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini )," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/7/2020).
Lantaran pandemi Covid-19, dia mengatakan memang butuh banyak penyesuaian.
• 104 Ribu Berkas Dukungan Calon Independen di Pilkada Surabaya Tak Lolos Verifikasi
Sebab, pihaknya tak ingin justru menjadi hal buruk ketika tidak dipersiapkan dengan matang.
Alur, dan batasan jam maupun pengunjung juga perlu dilakukan.
Alur pengunjung bakal diberlakukan satu arah. Termasuk untuk pengunjung dengan kategori rentan juga bakal dipikirkan.
Saat ini fasilitas untuk pengaturan itu juga telah dipersiapkan oleh manajemen.
Ini memang terbilang molor dari rencana semula. Di mana rencana awal KBS bakal dibuka pada awal Juli 2020.
• 2.091 Kampung Tangguh Telah Tersebar di Jawa Timur, Kapolda Jatim Ungkap Keunggulannya
Namun lantaran proses penyiapan protokol itu, hingga kini KBS masih belum bisa dibuka.
Penutupan sementara masih diperpanjang oleh pihak KBS.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, KBS memang bakal dibuka. Namun, dia ingin memastikan terlebih dahulu terkait protokol kesehatan yang dipersiapkan.
"KBS direncanakan akan buka. Tapi saya minta cek dulu protokolnya, karena dia kan terbuka masih kita evaluasi protokolnya," kata Risma.