Bank Jatim Kejar Pertumbuhan Kinerja di Semester II Sambil Optimalkan Dana Pemulihan Ekonomi
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melakukan koreksi target kinerja di semester II tahun 2020 ini
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melakukan koreksi target kinerja di semester II tahun 2020 ini. Diantaranya dengan melakukan koreksi peningkatan aset yang turun 2 persen dari target dan kinerja kredit tumbuh hanya 6 persen - 8 persen.
"Pandemi covid 19 diprediksi masih terjadi di semester II ini. Sehingga kami harus ada strategi untuk mempertahankan kinerja tetap positif hingga akhir tahun mendatang," kata Busrul Iman, Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim, saat paparan kinerja kuartal II/2020 Bank Jatim secara virtual, Rabu (29/7/2020).
Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kinerja yang ada, ditambah dengan adanya dana titipan dari Kementerian Keuangan RI untuk pemilihan ekonomi daerah senilai Rp 2 triliun.
Kementerian Keuangan mengeluarkan dana titipan sebesar Rp 20 triliun yang digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional di Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Salah satunya di Bank Jatim, yang menurut Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha, Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait dana tersebut belum dilakukan.
• Dokter di Blitar Meninggal Diduga Covid-19, Gugus Tugas Telusuri Pasien yang Berobat di Kliniknya
• Usai Tunaikan Salat Subuh, Motor Guru Pondok Pesantren di Kota Malang Raib Digondol Pencuri
• Azrul Ananda Tolak Tawaran Bacawawali, Sikap Presiden Persebaya Dinilai Bonek Tepat, Bisa Ditebak
Saat ini yang telah melakukan penandatangan PKS yakni Bank DKI, Bank BJB, Bank Sulutgo, dan Bank Jateng. Bank Jatim pun masih menunggu penandatangan PKS dan penempatan dana pemerintah tersebut.
"Kami menunggu itu dari Kemenkeu, mekanismenya PKS dulu," jelas Ferdian Timur Satyagraha kepada TribunJatim.com.
Dengan adanya dana titipan ini, Bank Jatim merencanakan untuk mengoptimalkan melalui penyaluran di sektor produktif.
"Sehingga bisa meningkatkan kinerja di semester II ini yang target-targetnya telah kami revisi karena pandemi covid. Kami masih optimis pertumbuhan masih ada tinggi," kata Busrul.
Disebutkan koreksi target tidak hanya pada target peningkatan aset dan kinerja penyaluran kredit. Tapi juga Dana Pihak Ketiga (DPK) dikoreksi tumbuh menjadi 4 persen - 5,6 persen.
Sementara kinerja keuangan di triwulan II/2020, Bank Jatim mencatatkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).
Berdasarkan kinerja triwulan II, aset tercatat Rp 75,24 triliun atau tumbuh 9,12 persen (YoY), Dana Pihak Ketiga (DPK), mencatatkan pertumbuhan 10,49 persen (YoY) yaitu sebesar Rp 64,01 triliun.
"Di tengah pandemi seperti ini, kami tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp. 39,18 triliun atau tumbuh 12,69 persen (YoY)," ujar Busrul.
Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp 9,38 triliun atau tumbuh 17,96 persen (YoY) diikuti dengan pertumbuhan kredit UMKM yang cukup signifikan yaitu sebesar 6,33 triliun atau tumbuh 16,12 persen.
Komposisi rasio keuangan periode Juni 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,41 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,79 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,73 persen.