Konflik Cinta Segitiga Yodi Prabowo Selesai? Lusi Si 'Orang Ketiga' Berani Muncul: Saya Kurang Sehat
Kisah cinta segitiga sempat mencuat di balik kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Kisah cinta segitiga sempat mencuat di balik kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Adalah sosok L, wanita yang disebut berobsesi merebut Yodi Prabowo dari Suci, pacar sang Editor Metro V.
Wanita yang ternyata bernama Lusi itu akhirnya muncul ke publik dan angkat bicara.
Simak pengakuannya.
• Lusi, Orang Ketiga di Hubungan Yodi Prabowo-Suci Muncul ke Publik, Pekerjaan & Kondisi Terkuak: Maaf
Diberitakan sebelumnya, Yodi Prabowo ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat ( 10/7/2020).
Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu, dan masih mengenakan helm.
Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin.
Beberapa saat kemudian, sejumlah anak-anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.
• Janda Tua Dimusuhi Sekampung, Hajatan Nikah Tamu Nihil, Awalnya Soal Kades, Anak: Entah Masalah Apa
Polisi kemudian melakukan penyelidikan selama dua pekan lamanya.
Awalnya, polisi mengira Yodi dibunuh.
Namun, lewat lima analisis, Yodi dinyatakan tewas diduga karena bunuh diri.

Di tengah kasus kematian Yodi Prabowo, kisah asmara sang Editor Metro TV ikut menjadi sorotan.
Ada perempuan lain yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan editor Metro TV, Yodi Prabowo dan pacarnya Suci.
Mereka disebut terlibat konflik cinta segitiga.
Baru-baru ini, perempuan yang ternyata bernama Lusi itu akhirnya muncul dan bicara ke media.
Sebelum menyatakan Yodi Prabowo tewas karena dugaan bunuh diri, polisi sempat mengungkap Yodi memiliki teman dekat di kantor hingga membuat hubungannya dengan sang pacar tak baik.
Setelah ditelusuri, polisi menyatakan konflik antara ketiganya sudah diselesaikan dengan cara baik-baik.
• Kata Psikolog soal Jiwa Pelaku Fetish Kain Jarik, Rasa Tak Berdaya, Korban Harusnya Tak Disakiti
Melansir dari kompas.tv ( grup TribunJatim.com ), dari pengakuannya, Lusi kini sudah tidak lagi bekerja di Metro TV.
Penyebabnya, kontrak kerja Lusi sudah berakhir.
"Memang sebelumnya sedang ada pengurangan karyawan karena pandemi, kontrak saya berakhir di bulan Juli," kata Lusi di Jakarta pada Rabu (29/7/2020).
Lusi mengatakan, tidak ada kaitannya antara pemberhentian dirinya bekerja di Metro TV dengan kematian Yodi Prabowo.
Lusi menyebut, tak lagi bekerja di Metro TV murni karena kontrak kerjanya berakhir.
• Perubahan Pilu Adik Yodi Prabowo seusai Kakaknya Tiada, Nyariin, Ibu: ke Kamar Turun Lagi, Bengong
Dari pihak kantor, kata Lusi, memilih tidak memperpanjang kontraknya.
Alasannya, karena sedang ada pengurangan karyawan imbas pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
Ketika ditanya soal kematian Yodi Prabowo, Lusi tampak enggan menanggapinya. Dia mengaku kondisi kesehatannya sedang tidak sehaat.
"Mohon maaf, saya sedang kurang sehat. Masih butuh istirahat," kata Lusi, dikutip TribunJatim.com, Jumat (31/7/2020).
• Arti 4 Tusukan di Tubuh Yodi Prabowo, Ahli Forensik Sebut Tidak Mudah, Misteri Jumlah Darah Terjawab
Yodi Prabowo Tewas Bukan karena Masalah Asmara
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, menampik motif kematian Yodi Prabowo karena dugaan konflik asmara.
Dari hasil pemeriksaan polisi, konflik antara pacar dan teman dekat Yodi Prabowo sudah selesai.
"Pacar S dan teman dekat L, ada konflik di antara mereka, tapi sudah selesai," kata Tubagus.
Tubagus mengatakan, pihaknya menduga ada permasalahan pribadi yang dihadapi Yodi Prabowo, sehingga nekat memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
"Ditemukan dugaan persoalan internal apakah itu depresi, sehingga mungkin menjadi pemicu korban bunuh diri," ujar Tubagus.
Ibu Yodi Prabowo Menduga Ada Skenario Pembunuhan
Kedua orangtua Yodi Prabowo, Turinah dan Suwandi meyakini putra mereka bukan tewas karena bunuh diri.
Mereka menduga adanya motif asmara di balik kasus tewasnya Yodi Prabowo yang ditemukan di pinggir Tol Jorr, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan pada Jumat (10/7).
Dugaan itu diungkap orang tua Yodi Prabowo kepada Najwa Shihab dilansir TribunJakarta pada Kamis (30/7/2020).
"Setelah lihat media dan dengar saksi-saksi, itu masalah asmara," ucap Suwandi, ayah Yodi Prabowo.
• Arti 4 Tusukan di Tubuh Yodi Prabowo, Ahli Forensik Sebut Tidak Mudah, Misteri Jumlah Darah Terjawab
Setali tiga uang, keyakinan itu juga dirasakan oleh Turinah, sang ibunda.
Turinah mengaku memiliki naluri kuat jika sang anak tewas dibunuh karena motif asmara.
Ibu beranak empat itu mengatakan, ia memiliki naluri kuat anaknya, editor Metro TV Yodi Prabowo, tewas dibunuh karena motif asmara.
"Kuat dugaan iya mba, dari naluri kami berdua yang ada di benak kami motifnya itu asmara," ujar Turinah.
• Editor Metro TV Bunuh Diri Diragukan Ayah Yodi Prabowo, Kesaksian Warga Tidak Dengar Erangan
Kendati demikian, Najwa Shihab menekankan dugaan editor Metro TV Yodi Prabowo dibunuh karena motif asmara hanya sebatas perasaan.
Hal itu dikarenakan sampai saat ini belum ada bukti yang mengarahkan Yodi Prabowo dibunuh, apalagi dengan motif asmara.
"Sekali lagi ini hanya berdasarkan feeling tapi tidak ada bukti dan hal hal yang menguatkan dugaan ini ibu," ucap Najwa Shihab.
Lebih lanjut, Turinah memaparkan saat ini sulit mencari bukti atas dugaan tersebut.
"Iya mba susah nyari buktinya," kata Turinah.
• Keluarga Yodi Prabowo Libatkan Orang Pintar, Yakin Dibunuh, Polisi Tak Percaya Lihat Bukti: Logis
Meski saat ini masih sulit mencari bukti, Turinah bersikukuh tak percaya jika sang anak depresi dan bunuh diri.
"Kami yakin anak kami tidak bunuh diri. Pasti ada pelakunya, seseorang melakukan kejahatan gak mungkin dia mau terang-terangan, ini loh buktinya, nanti dia cepat ketangkap dong. Saya pikir ada skenario hebat didalamnya."
"Jadi dirancang seolah anak saya bunuh diri, kalau saya berkeyakinan seperti itu. Bisa saja kan mbak," papar Turinah.
Tak sampai disitu, Turinah juga menyoroti adanya ralat terkait lebam di jasad Yodi Prabowo.
"Hasil lab forensik waktu pertama kali jasad dibawa ke labfor dari pihak labfor bilang ada pukulan, lebam akibat pukulan benda tumpul di tengkuk kiri. Dia bilangnya ini sebelum korban dibunuh ada penganiayaan terlebih dulu, makin hari kok makin berubah hasilnya, ini bukan lebam pukulan benda tumpul tapi lebam mayat."
"Saya pikir itu sudah ahlinya, kenapa gak konsisten dari awal penyidik? dokter itu ahlinya saya kan orang awam, kenapa bisa berubah," ujar Turinah.
Sebagian artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul Sosok Perempuan Lain di Hubungan Editor Metro TV dan Pacarnya Muncul, Ini Pengakuannya.