HUT Arema ke 33
Ultah ke-33, Ovan Tobing Kenang Perjalanan Tim Singo Edan: Arema Semakin Kuat Saat Dibawah Tekanan
Hari ini, Selasa (11/8/2020) Arema genap berusia 33 tahun. Banyak lika-liku yang telah dilalui klub berjuluk Singo Edan itu.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hari ini, Selasa (11/8/2020) Arema genap berusia 33 tahun. Banyak lika-liku yang telah dilalui klub berjuluk Singo Edan itu.
Pernah menjadi juara di kompetisi bergengsi sepak bola Indonesia, berkali kali berganti pelatih dan pemain, hingga terjadi dualisme yang sampai saat ini masih belum usai.
Soal perjalanan panjang Arema, salah satu pendiri Klub Arema, Ovan Tobing saat diwawancari Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan, banyak suka duka yang telah dilalui.
Namun hal itu membuat klub khususnya Arema FC, semakin kuat.
"Naik turun, jatuh bangun, mencapai puncak kejayaan menjadi juara, suporter pernah dapat predikat terbaik, kemudian naik turun jumlah penonton, naik turun hasil tim sudah pernah dialami. Tapi Arena masih bisa bertahan sampai masuk usia 33 tahun, itu cerita yang sangat panjang," kata Ovan Tobing, Selasa (11/8/2020) sore di kantor Arema FC.
• Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Ponorogo, Tukang Parkir Terlena Diajak Bantu Dorong Mobil
• Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Disporapar dan Good Kills Malang Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Lebih lanjut Ovan Tobing menuturkan, perasaan campur aduk juga sempat dialami serta dirasakan ketika pada dua-tiga musim sebelumnya Arema FC mendapat prestasi yang kurang memuaskan.
Pada Liga 1 2017 Arema FC berada di posisi kesembilan, pada Liga 1 2018 saat dinahkodai Milan Petrovic, Singo Edan naik diposisi keenam, saat 2019 ketika dilatih Milomir Seslija, prestasi Arema FC kembali turun diposisi kesembilan klasemen.
"Mungkin ada persaan sedih pada saat tren yang tidak baik seperti beberapa musim. Malah dua tiga musim lalu pernah terancam degradasi. Tapi masih ada keyakinan dan kemauan untuk menyelamatkan diri. Bicara soal sepak bola dan Arema memang tidak bisa lepas dari Emosi. Entah emosi sedih ataupun bahagia saat datangnya kemenangan," ujarnya.
• Betrand Peto Tak Percaya Cuma Makan Kepiting Secuil Habis Puluhan Juta, Sarwendah Syok Lihat Bill!
• Berikut 11 Pemain yang Dipulangkan Shin Tae-yong dari TC Timnas Indonesia U-19: Ada Nama Zico
Tiba pada musim 2020 ini, lika-liku Arema FC juga belum usai.
Pada awal kompetisi, Indonesia dihajar wabah Corona sehingga membuat kompetisi dihentikan berbulan-bulan.
Berhentinya kompetisi ini membuat sepak bola Tanah Air mati suri sehingga berpengaruh pada pemasukan finansial semua klub.
Sampai akhirnya ada regulasi pemangkasan gaji 50 persen pada pemain dan pelatih.
• Baru Berlatih Tiga Hari, 11 Pemain Tmnas U-19 Dipulangkan dari TC, Shin Tae-Yong Beber Alasannya
• Sinopsis Film The Tower, Pesta Mewah Natal di Tower Sky Seoul Berubah Mencekam, Malam Ini di Trans 7
"Musim ini sebenarnya banyak perubahan yang terjadi di Arema FC. Salah satunya berani mendatangkan pelatih dan membayar mahal. Itu hal yang dulu tidak dilakukan. Dulu masih mikir mending membayar mahal pemain daripada pelatih."
"Namun kesedihan kembali muncul karena adanya Covid-19. Kompetisi dihentikan, terjadi penawaran ulang hak pemain dan pelatih, hingga akhirnya pelatih tidak mau melanjutkan lagi di Arema FC. Tapi saya katakan ke semua, Arema akan semakin kuat ketika di bawah tekanan."
"Semoga begitu kompetisi ini dimulai, kita lebih kuat dan lebih baik lagi hasilnya dibandingkan tiga pertandingan yang sudah dilalui awal musim lalu," terang pria yang biasa dipanggil OT itu.