Virus Corona di Banyuwangi
77 Santri Positif Covid-19, Ponpes Darussalam Blokagung Tutup Ziarah Sesepuh Pesantren untuk Umum
Pondok Pesantren Darussalam Blokagung ambil sikap terkait kabar 77 santri positif Covid-19. Ziarah sesepuh pesantren ditutup untuk masyarakat umum.
Penulis: Haorrahman | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - 77 santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung diketahui terkonfirmasi positif virus Corona ( Covid-19 ).
Diketahui pondok pesantren tersebut merupakan salah satu yang terbesar di Banyuwangi.
Terkait informasi tersebut, pihak pondok pesantren buka suara melalui Juru Bicara, Nihayatul Wafiroh.
• Larung Sesaji 1 Suro Digelar Sederhana Saat Pandemi, Bupati Blitar: Jaga Tradisi dan Promosi Wisata
• 77 Santri Ponpes Darussalam Blokagung Positif Covid-19, Dinkes Gerak Cepat Tracing dan Foto Thorax
Melalui press rilis yang diterima TribunJatim.com, Jumat (21/8/2020) ada beberapa poin pernyataan:
Pertama, sejak proses pembelajaran dan kegiatan pesantren dimulai, pesantren telah menjalankan protokol kesehatan dan prosedur secara ketat, sebagaimana telah ditetapkan pemerintah.
Antara lain pesantren membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dan mewajibkan para santri yang kembali ke pesantren membawa surat keterangan sehat (hasil tes rapid/swab).
• BREAKING NEWS - 96 Santri Ponpes Terbesar di Banyuwangi Reaktif, Diswab: 77 Positif Covid-19
• Ramai Kabar Naturalisasi Pemain Muda Asal Brazil, Shin Tae-yong: Saya Cari Pemain Berdarah Indonesia
Selain itu pihak pesantren menyediakan fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan dan mengharuskan para santri berolahraga secara rutin untuk menjaga imun tubuh.
Dua, saat pesantren menemukan ada santri yang terkonfirmasi Covid-19, pihak pesantren telah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan daerah untuk mengambil langkah-langkah sesuai ketentuan. Antara lain melakukan isolasi dan perawatan, penelusuran kontak erat (tracing), melakukan tes (rapid/swab) serta fokus pada proses penyembuhan.
Selanjutnya, pesantren mohon maaf jika untuk sementara waktu mengambil kebijakan untuk pengetatan kegiatan di lingkungan pesantren.
Antara lain pembatasan kunjungan wali santri, tidak menggelar salat Jumat untuk dua pekan ke depan serta penutupan tempat ziarah sesepuh pesantren bagi masyarakat umum.
"Semoga kita semua bisa bergotong royong untuk sama-sama mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kita masing-masing," jelas Nihayatul Wafiroh dalam rilis.
Empat, Pesantren mengimbau kepada seluruh wali santri untuk tetap tenang dan sabar.
Saat ini keadaan pesantren dalam keadaan kondusif dan pesantren berusaha sebaik – baiknya melakukan penanganan serta melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
Lima, pesantren berharap semua pihak mengedepankan tabayyun (penjelasan/klarifikasi) dan menahan diri dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya yang mengakibatkan kegaduhan di publik.
Terakhir, pesantren memohon barokah doa agar seluruh keluarga besar Darussalam senantiasa diberi kekuatan, kesehatan dan keselamatan.
"Terima kasih atas doa dan dukungan seluruh pihak, terutama Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten, Provinsi serta Kementerian Kesehatan," kata Nihayatul.
Penulis: Haorrahman
Editor: Heftys Suud