Berita Viral
Viral Bu Tejo 'Tilik' Suka Bergosip dan Ghibah, Dosen Psikolog UI: Gosip Bisa Bikin Orang Terhibur
Bu Tejo dalam film Tilik hobi nyinyir dan ghibah menjadi viral, berikut ini alasan mengapa orang suka bergosip.
"Talking to other memang sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial yang berinteraksi," ungkapnya.
Gosip bisa jadi merefleksikan rasa keingintahuan terhadap orang lain.
Seperti perilaku, kehidupan sehari-hari dan juga kepemilikan.
Beberapa ilmuwan psikologi menyebutkan bahwa bergosip memainkan peran dalam keterikatan sosial dengan menyebarkan reputasi orang lain secara informal.
• Putri Pelatih Persela Positif Covid-19, Program Latihan Laskar Joko Tingkir Tetap Sesuai Jadwal
• Lesty Kejora Siap Nikah, Orang Terdekat Wanti-wanti soal Rizky Billar, Ungkit Perjuangan: Tak Mudah
Gosip sendiri, menurut Endang Mariani ada dua macam, yakni gosip yang positif dan negatif.
Gosip positif maksudnya kita membicarakan orang lain dari sisi positifnya.
Sementara gosip negatif, kita membicarakan sisi buruk orang lain.
"Nah kalau berbicara ghibah, biasanya cenderung ke (gosip) yang negatif," ungkap dosen psikolog di Universitas Indonesia (UI) itu kepada Kompas.com (TribunJatim.com Network ), Jumat (21/8/2020).
Endang Mariani mengatakan, gosip negatif sebenarnya dapat berfungsi sebagai kontrol sosial meski tidak enak didengar.
Artinya, gosip negatif dapat membantu membatasi diri untuk tidak melakukan hal atau tidak berperilaku seperti yang digosipkan.
Dia memaparkan, ada sebuah penelitian yang menyebut bahwa gosip juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan diri.
"Ketika bergosip, manusia bisa diterima di kelompok atau komunitasnya. Gosip itu juga membangun bonding atau ikatan kedekatan dengan orang lain," ujar Endang Mariani.
"Itu kenapa biasanya gosip ini dilakukan oleh orang-orang yang punya kedekatan, bukan hanya saling kenal," imbuhnya.
Endang Mariani mengatakan, penyebab orang bergosip salah satu di antaranya adalah untuk mengatasi kebosanan, cara keluar atau bertahan dari loneliness(keterasingan/kesepian), bisa memfasilitasi keterikatan dan kedekatan, dan juga merupakan bentuk entertainment atau hiburan.
"Gosip bisa jadi entertainment. (Lewat gosip), seseorang bisa terhibur, merasa didengarkan, merasa mendengarkan berita-berita yang entah itu menyenangkan atau tidak untuk dirinya," ujarnya.
• 3 Perguruan Tinggi di Malang Masuk 17 Besar Perolehan Pendanaan PKM Paling Banyak, UB Termasuk
• Balasan Istri Rizki DA seusai Diterpa Gosip & Diserang Ibu, Nadya Minta Tolong, Kakak: Kami Tutup