Heboh KTP Warga Kabupaten Mojokerto Dalam Video di Markas ISIS Yaman Yang Viral Medsos
Sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Mojokerto terpampang dalam video kelompok Houthi yang berada di markas ISIS di Al-Bayda Yaman viral di
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Mojokerto terpampang dalam video kelompok Houthi yang berada di markas ISIS di Al-Bayda Yaman viral di media sosial.
Dalam tayangan video berdurasi 01.36 menit di media sosial Twitter itu terlihat pada tayangan 00.47 menit yaitu sejumlah lembaran mata uang rupiah versi terbaru dalam bentuk uang kertas senilai Rp.10.000, Rp.5000 dan Rp.2000.
Mencengangkan ketika melihat selembar KTP bertuliskan Kabupaten Mojokerto atas nama Syamsul Hadi Anwar yang terlihat jelas dalam video pada tayangan 00,53 menit.
Rekaman video tersebut diketahui di unggah oleh pemilik akun Twitter @Natsecjeff. Seperti dikutip dari akun Twitter @Natsecjeff part 3, 'Houthi video footage from its recent ops againts AQAP And IS in Al-Bayda#Yemen (Rekaman Video Houthi Dari Operasi Terbarunya Melawan AQAP dan ISIS di Al-Bayda#Yaman), di posthing sehari yang telah ditonton lebih dari 142 ribu tayangan, 465 retweet mendapat 50 komentar dan 438 disukai.
Dalam KTP tertulis nama Syamsul Hadi Anwar, NIK 3516132412850002, belum kawin, dan tahun pembuatan sekitar tahun 2008 yang beralamat di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW 12, Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
• Saksi Mata Kebakaran Ruko Kranggan Sempat Dengar Teriakan, Sosok Pemilik Ruko: Orangnya Tertutup
• Vanessa Angel Boyong Keluarganya saat Hadiri Sidang, Bawa Anaknya yang Masih Bayi, Bibi: Lagi Sakit
• Ipong-Bambang Bakal Gelar Deklarasi di Masjid Jami Kota Lama Ponorogo, Dihelat Sederhana
Bentuk KTP itu merupakan versi lama yang dilapisi laminating bening belum berupa Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dan masa berlaku sudah berakhir pada 24 Desember 2013.
Warga di lingkungan Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, bahkan tidak ada yang mengenal sosok orang dalam KTP tersebut.
Hariono pengurus Rukun Tetangga (RT) setempat mengatakan, warganya tidak ada yang bernama Syamsul Hadi Anwar seperti dalam Kartu Tanda Penduduk itu.
"Sesuai alamat pada KTP itu merupakan kediaman M.Subekhan atau Pak Aan dan bukan rumah Syamsul Hadi Anwar seperti yang dimaksud," ujarnya, Senin (31/8/2020)
Ia mengenal pemilik rumah M.Subekhan yang merupakan karyawan perusahaan mobil. Keluarga pemilik rumah kala itu mempunyai dua anak yang masih duduk di sekolah dasar dan satunya belum sekolah. Namun mereka sekeluarga pindah lantaran mengikuti perusahaan tempat ia bekerja membuka cabang baru di Kalimantan sekitar tahun 2010.
"Rumah ini kosong ditinggal penghuninya pindah bekerja ke Kalimantan," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Adapun riwayat orang yang pernah menyewa rumah ini, tutur Hariono, pernah dikontrak koperasi simpan pinjam Bangun Jaya Mandiri selama dua tahun pada 2015.
Ia juga menunjukkan daftar nama warga yang kontrak rumah di lingkungannya dan tidak ada atas nama Syamsul Hadi Anwar
Perum Japan Raya dibangun pada 1999 dan pemiliknya membeli rumah itu pada tahun 2001.
"Setelah kontrak selesai selama dua tahun pada 2017 rumah ini kosong sampai sekarang tidak ada penghuninya. Pemilik rumah sempat memperbaki atap rumah ambruk sekitar enam bulan lalu," terangnya kepada TribunJatim.com.
Menurut dia, meski KTP bertuliskan Kabupaten Mojokerto belum tentu identitas sesuai dengan rumah tinggal yang bersangkutan. Ia menduga bisa saja ada orang yang tidak bertanggung jawab membuat identitas palsu yang mamakai alamat rumah kosong itu.
"Mungkin dugaan lantaran rumah kosong sehingga dimanfaatkan oleh yang bersangkutan," terangnya.
Yuda salah satu warga setempat mengatakan sesuai KTP atas nama Syamsul Hadi Anwar bukan warga di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW 12, Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
"Bukan warga sini karena yang punya rumah sudah pindah ke Kalimantan dan sudah lama kosong," ucap dia.
Semenjak beredarnya video markas IS di media sosial yang memperlihatkan KTP Syamsul Hadi Anwar beralamat di Jalan Basket banyak masyarakat yang mendatangi rumah tersebut.
"Banyak yang kesini sampai ramai namun rumah itu sudah lama kosong," pungkasnya.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Bambang Wahyuadi saat dikonfirmasi masih menelusuri KTP warga Kabupaten Mojokerto yang kini menjadi sorotan di media sosial tersebut.
"Karena itu KTP lama maka masih dikoordinasikan dengan Kemandagri untuk membuka data base yang lama," tandasnya. (Mohammad Romadoni/TribunJatim)