Mengalami Kekeringan, Warga Desa Pakisrejo Tulungagung Mengandalkan Air Kiriman BPBD
Warga Dusun Pakisrejo, Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur meletakkan aneka alat penampungan air di depan
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
Sedangkan di Dusun Jatirejo terdapat 140 kepala keluarga dengan 381 warga yang terdampak.
Maryoto meyakini jumlah ini akan terus bertambah, karena musim kemarau terus berlangsung.
“Selama panas, sumber ini kan terus menyusut. Jadi ke depan pasti semakin banyak warga yang kekurangan air bersih,” terang Maryoto.
Masih menurut Maryoto, kekeringan tahun ini diperparah dengan musim hujan sebelumnya yang terlalu singkat.
Selain itu curah hujan yang saat itu turun dinilai kurang banyak dibanding sebelumnya.
Akibatnya mata air alam yang selama ini menjadi alternatif warga juga tidak banyak mengeluarkan air.
“Permohonan bantuan air baru masuk dua minggu ini. Tapi setiap minggu saya survei, karena saya yakin yang terdampak akan bertambah” pungkas Maryoto kepada TribunJatim.com.
Data dari BPBD Tulungagung, sudah ada tujuh desa di tiga kecamatan yang kekurangan air bersih.
Di Kecamatan Tanggunggunung, selaian Desa Pakisrejo, Desa Tenggarejo juga mengalami hal serupa.
Di Kecamatan Kalidawir ada empat desa, yaitu Rejosari, Kalibatur, Banyuurip dan Karangtalun.
Sedangkan di Kecamatan Rejotangan ada satu desa terdampak, yaitu Desa Sukorejo Wetan.
Kepala BPBD Tulungagung, Suroto mengatakan, ada sejumlah desa sudah meminta kiriman air bersih.
Namun secara resmi mereka belum mengirimkan surat permohonan.
“Seperti Desa Winong, Kalidawir sudah minta kiriman. Tinggal menunggu surat resminya saja,” ujar Suroto.
BPBD mengandalkan dua truk tanki untuk mengirim bantuan air bersih ke desa-desa terdampak.
Masing-masing truk berkapasitas 5000 liter.
Karena keterbatasan armada, pengiriman air bersih harus digilir per desa per hari. (David Yohanes/TribunJatim)