Peduli Lingkungan: Mahasiswa UK Petra Sulap Sampah Botol dan Limbah Tekstil Jadi Busana Fashionable
Mahasiswa Universitas Kristen Petra, Surabaya olah sampah botol plastik dan limbah tekstik jadi busana fashionable. Mengurangi pencemaran lingkungan.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
Berbeda dengan Tiffany, Avke Kurnia Septianingrum Azalya berhasil mempadu padankan limbah tekstil dengan kain tenun asal NTT kedalam desain bajunya.
Bermula dari kegemaran bermain game abad pertengahan, membuat Auke sapan akrab Avke Kurnia Septianingrum Azalya terinspirasi membuat desain baju bernuansa Indonesia Heritage dengan judul Sustainable Dysto-Tenun War.
Ia membutuhkan waktu desain kurang lebih dua minggu kemudian proses penjahitannya memakan waktu kurang lebih 1 bulan.
Auke sempat terkendala pembagian waktu dikarenakan berubah-ubahnya ide. Namun berkat ketekunannya ia mampu menyelesaikan proyek tersebut dengan maksimal.
Selain itu, Auke juga menggunakan teknik creative fabric atau anyaman serta menambahkan unsur sustainable.
"Sekarang kan sudah ada gerakan Sustainable, karena kain tekstil ini kan banyak ya jadi saya codongkan saja ke NTT, semua baju saya ini adalah kain dirumah saya yang nggak dipakek, bahkan sisa-sisa potongan dari kain kaos saya dilinting sebagai hiasan di kepala agar terlihat ada unsur Afrikanya," ujarnya.
"Intinya saya ingin bisa mengurangi sampah tekstil dirumah," pungkasnya.
Pakaian tersbut dapat digunakan untuk acara formal dan acara pesta. Dikarenakan nuasana yang meriah memunculkan sisi etnik dari indonesia yaitu kain tenun yang digunakan.
Berkat karya tersebut, Auke berhasil meraih juara 5 dalam kompetisi Surabaya Fashion Designer Award 2020 yang digelar di Chameleon Hall Tunjungan Plaza 6, Surabaya. (zia)
Penulis: Zainal Arif
Editor: Heftys Suud