Petanque, Cabor Baru Pendulang Medali Kontingen Kediri di Porprov Jatim: Targetkan Pertahankan Gelar
Kota Kediri berhasil melahirkan banyak atlet berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional dalam Cabang Olahraga Petanque.
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Farid Mukarrom
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kota Kediri berhasil melahirkan banyak atlet berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional dalam Cabang Olahraga Petanque.
Cabang olahraga Petanque sudah ada di Kota Kediri dan melahirkan sederet prestasi yang cukup fantastis.
Namun olahraga yang unik ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
• Berbekal Bisa Gambar, Elvira Mahasiswa UC Surabaya Terjun dalam Dunia Fashion: Ini Peluang Besar
• Plt Sekjen PSSI Sebut Liga 3 dan Elite Pro Academy (EPA) akan Tetap Jalan, Kapan Digelar?
Olahraga Petanque adalah suatu permainan olahraga yang tujuannya melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut cochonet.
Kaki pelempar juga harus berada di dalam lingkaran kecil yang sudah ditentukan.
Ada jarak yang ditetapkan, yaitu jarak lemparan dari bola kayu dengan pelempar yang siap mengarahkan bola besi terhadap titik tuju bola kayu yang berjarak antar enam sampai sepuluh meter.
Untuk dapat memenangkan olahraga ini, masing-masing tim harus berusaha menyingkirkan bola lawan agar tidak lebih dekat dengan bola kayu sebagai poros titik tuju.
Namun siapa sangka, cabang olahraga (Cabor) terbilang baru ini justru menjadi cabor andalan dari kontingen Kota Kediri dalam mendulang pundi-pundi medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2019.
• Gedung WIN di Lamongan Terbakar, Satu Jam Petugas Berjuang Padamkan Api
• Minta Usulan Cagar Budaya Pada Warga,TACB Kota Malang Buka Kuesioner Online, Oktober Bakal Ditutup
Dalam ajang yang baru pertama kali diikuti tersebut, cabor petanque dari kontingen Kota Kediri mampu keluar sebagai juara umum dari 19 kontestan yang mengikuti perlombaan tersebut.
Tak main-main, dalam 7 atlet yang diterjunkan, Kota Kediri mampu menggondol 2 medali emas dan 3 medali perak.
Pelatih Cabor Petanque Kota Kediri, Abdian Asgi Sukmana mengatakan, sejarah olahraga petanque di Jawa Timur masuk di tahun 2015 yang dikembangkan oleh pelaku olahraga Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Sedangkan petanque baru masuk di Kediri baru di tahun 2017 lewat pengenalan dosen-dosen dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri.
"Jadi petanque masuk di Kediri baru tahun 2017. Sedangkan untuk cabor petanque sendiri dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti Porprov ke VI yang diselenggarakan di Bojonegoro itu kita persiapan sebenarnya di tahun 2018."
"Jadi satu tahun itu cabor ini kita persiapkan di ajang Porprov dan alhamdulillah hasilnya cukup menggembirakan dengan keluar sebagai juara umum," ujar Abdian saat ditemui seusai latihan yang dilakukan di Kampus IV UNP Kota Kediri.
• Paris Saint-Germain Resmi Pinjam Alessandro Florenzi dari AS Roma
• BERITA TERPOPULER SELEB: Jawaban Ragu Yan Vellia hingga Foto Verrell Bramasta Pakai Selang Oksigen
Pelatih Cabor Petanque ini juga mengatakan bahwa jika cabor petanque yang dibinanya ini, memiliki target untuk mempertahankan kandidat juara umum di ajang Porprov Jatim ke VII yang akan kembali bergulir pada 2021 mendatang.
"Sebenarnya ini target yang dibebankan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kediri kepada kami cabor petanque untuk bisa mempertahankan gelar juara umum di cabor petanque sendiri."
"Karena untuk cabor petanque juga cukup lumayan dalam mendulang tambahan perolehan medali untuk kontingen Kota Kediri yang kemarin mampu finish di posisi kedua di bawah Surabaya dalam perebutan jumlah perolehan medali dari hitungan keseluruhan cabor," jelas Abdian.
Menambahkan bahwa selama ini perhatian yang diberikan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur sudah cukup besar terhadap atlet cabang olahraga Petanque.
"Indonesia sudah ada prakualifikasi cabang olahraga petanque dan Jawa Timur menempati urutan ke-2 terbaik se-indonesia salah satunya pemainnya adalah Muzdalifah hasil didikan kami di kampus UNP Kota Kediri," ucap Abdian Asgi Sukmana.