Pilkada Banyuwangi
Didampingi Keluarga Mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi, Ipuk Kunjungi Situs Selawat Badar
Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berkunjung ke situs selawat badar yang fenomenal diciptakan, yakni Kelurahan Karangrejo.
Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Haorrahman
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berkunjung ke situs selawat badar yang fenomenal diciptakan.
Situs tersebut berada di komplek kediaman orang tua mendiang Bupati Banyuwangi 2000-2005, Ir Samsul Hadi, di RT 03/ RW 03, Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi.
Didampingi oleh istri Samsul Hadi, Erna Samsul Hadi, dan adik ipar Samsul Hadi, Wati Naufal Badri, Ipuk bertandang ke sebuah rumah yang menjadi tempat penciptaan selawat tersebut.
"Ini tempat yang bersejarah. Dari tempat ini, kita bisa melantunkan salah satu selawat yang begitu populer. Selawat yang tidak hanya dikenal di Banyuwangi, tapi juga telah mendunia," ungkap Ipuk Fiestiandani, Jumat (18/9/2020).
Pada awal dekade 60-an, KH Ali Mansur yang menjabat sebagai Kepala Kementerian Agama Banyuwangi mendapatkan tumpangan tempat tinggal di salah satu rumah milik Mahfud Ridwan yang tak lain adalah orang tua Samsul Hadi.
• Sapa Warga Muncar Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani-Sugirah Paparkan Program untuk Petani dan Nelayan
• Harga Tiket Masuk Kawah Ijen Banyuwangi Lengkap Cara Booking Online, Cek 4 Tips Perjalanan Wisatanya
Saat tinggal di rumah itulah, syair selawat badar itu dianggit oleh Kiai Ali Mansur.
Setelah Kiai Ali menuliskan syair tersebut, tiba-tiba di pagi harinya para tetangga banyak yang mengantar makanan ke kediaman Kiai Ali.
Konon, semalam mereka bermimpi jika sang kiai bakal kedatangan tamu. Para tetangga turut memberi hormat kedatangan tamu itu dengan ikut menyediakan hidangan.
Tak disangka, ternyata pada hari itu pula, datang Habib Ali Al-Habsy dari Kwitang, Jakarta.
Sang Habib tiba-tiba meminta Kiai Ali untuk membacakan syair selawat yang baru dikarangnya.
• Sowan ke Ponpes Mambaul Huda, Ipuk Fiestiandani Mohon Doa untuk Keberkahan Banyuwangi
• Tepis Isu Perpecahan, DPC Partai Demokrat Kota Blitar Pastikan Solid Menangkan Santoso-Tjutjuk
Kiai Ali kaget karena tidak ada yang tahu jika ia baru semalam menuliskan selawat itu. Tapi, tiba-tiba ulama terkemuka dari jauh datang menagihnya.
Sejak saat itulah selawat yang ditetapkan sebagai bacaan wajib di kalangan Nahdlatul Ulama itu, mulai dikenal luas.
"Selawat badar ini memiliki arti penting bagi saya. Saya teringat salah satu yang dipesankan oleh Mas Anas (Bupati Abdullah Azwar Anas) untuk selalu membaca selawat badar setiap kali kegiatan. Alhamdulillah, sampai saat ini kami selalu diberi kelancaran setiap kegiatan, tidak lain karena berkah selawat," tutur Ipuk.
• Berawal dari Mimpi Sang Istri, Pria Bondowoso Temukan Benda-benda Kuno Saat Gali Sumur
• Klaster Perkantoran Sumbang Angka Covid-19 Blitar, Pemkot Bentuk Relawan Disiplin Protokol Kesehatan
Pada kesempatan tersebut, Ipuk juga membagikan masker kepada para pedagang di Pasar Pujasera Karangrejo yang tak jauh dari tempat tersebut.
Lantas dilanjutkan dengan santunan untuk anak yatim dan duafa binaan Lazisnu Karangrejo di Musala Ar-Ridwan yang berada di komplek kediaman keluarga Samsul Hadi.
Editor: Dwi Prastika