Nasib Pilu Pria di Magetan yang Meninggal di Jalan, Tak Ada yang Menolong, Warga Takut Covid-19
Inilah nasib pilu pria di Magetan yang meninggal di jalan. Korban sebenarnya sudah lambaikan tangan, dan minta tolong, tapi tak ada yang menolongnya
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Inilah nasib pilu pria di Magetan yang meninggal di jalan.
Korban sebenarnya sudah lambaikan tangan, dan minta tolong, tapi tak ada yang menolongnya hingga meninggal.
Apa yang sebenarnya terjadi? Simak kronologi lengkapnya di sini!
Lelaki berseragam Korpri tiba-tiba terlihat turun dari sepeda motornya, dan terdengar minta tolong dengan melambaikan tangannya.
Namun tidak satu pun warga yang lalu lalang di jalan Raya Ginuk - Truneng, Magetan peduli.
Tidak berapa lama, laki-laki itu ambruk tak bergerak lagi.
"Waktu turun dari motornya, masih sempat melepas helm, kemudian terdengar minta tolong dan melambai lambaikan tanganya. Tapi warga yang lewat dan dekat dengan posisi laki laki itu tidak ada yang berani memberi pertolongan, semua takut tertular Covid 19," kata Kendar, seorang saksi mata warga Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, yang mengetahui kejadian itu kepada Surya, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Kendar, laki laki itu berjalan dari arah Timur Desa Ginuk menuju ke Barat menuju Desa Truneng, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.
Namun setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), laki-laki itu menghentikan motornya, melepas helm dan duduk, dengan meminta tolong sambil tangannya melambai lambai ke arah warga.
"Korban sempat terlihat tertimpa motornya, setelah itu tidak terlihat lagi bergerak-gerak. Karena sebelumnya berusaha menyingkirkan motor dengan tetap meminta tolong. Warga hanya melihat dari jauh tanpa ada yang berusaha mendekat memberi pertolongan," jelas Kendar.
Dikatakan Kendar, setelah terlihat tidak bergerak, warga baru berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Polsek Karas, Resor Magetan dan Puskesmas setempat. Petugas medis dari Puskesmas yang datang ke TKP dengan berpakaian yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) putih putih, langsung memeriksa korban ditempat.
"Korban baru ditolong setelah petugas medis dan polisi datang ke TKP. Dan warga baru berani mendekat. Namun tidak diperbolehkan ikut melakukan evakuasi," katanya kepada TribunJatim.com.
Sementara Kapolsek Karas, Resor Magetan AKP Santoso, menyebutkan identitas korban yakni Suyoto (48) warga Desa Jajar, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.
"Korban meninggal karena sakit. Namun kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis penyebab pastinya kematian itu," kata AKP Santoso kepada TribunJatim.com, Sabtu (19/9/2020).
Diungkapkan Kapolsek Karas, sepekan lalu sesuai keterangan keluarga, korban yang memiliki riwayat sakit jantung ini sempat check-up kesehatannya. Diduga sakitnya ini yang membuat korban meninggal mendadak.
"Tidak ada tanda tanda tindak kekerasan ditubuh korban. Karena itu setelah diotopsi, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," pungkas Kapolsek Karas AKP Santoso kepada TribunJatim.com.(Doni Prasetyo/Tribunjatim.com)