Ekskavasi Candi Patakan jadi Sembrani Para Pelajar, Mahasiswa dan Warga Lamongan
Proses ekskavasi tahap empat Situs Candi Patakan di Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menarik perhatian banyak kalangan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Proses ekskavasi tahap empat Situs Candi Patakan di Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menarik perhatian banyak kalangan.
Termasuk pelajar, mahasiswa dan santri serta masyarakat umum datang ke Desa Patakan, untuk melihat penampakan candi yang dijadikan tempat persembunyian Raja Airlangga.
Kedatangan para pelajar tidak hanya menikmati bentuk candi, namun juga jadi objek belajar bagi mereka.
Mereka yang datang bahkan sengaja berlama - lama duduk santai menggelar alas terpal yang mereka bawa dari rumah.
Para pelajar dan mahasiswa ini mendapati penjelasan dari sang Arkeolog Wicaksono Dwi Nugroho. Ada banyak penjelasan menarik yang membuat para pengunjung betah dan semakin penasaran ingin tahu sejarah Candi Patakan.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Mifta Alamuddin membenarkan jika selama pelaksanaan ekskavasi banyak warga masyarakat yang datang. Rata-rata, kata Mifta, mereka mengaku penasaran dengan bentuk candi yang berjarak lebih kurang 26 km dari kota Lamongan ini.
"Setiap hari selama pelaksanaan ekskavasi ini memang banyak yang datang," kata Mifta Alamuddin pada Surya.co.id, Senin (28/9/2020).
• Jadwal Bola Malam Ini - Big Match: Liverpool vs Arsenal, Timnas U-19 vs Dinamo Zagreb, Live Mola TV
• Bocor Potret Paras Suami Meggy Wulandari, Duda Beranak 2, Mantan Istri Kiwil Lagi Bulan Madu di Bali
• Cerita Sahabat Istri Rizki DA Viral, Kisah Pangeran KW Tak Akui Anak Kandung, Akun Nadya Ditandai
Selain penasaran dengan bentuk candi, lanjut Mifta, warga terutama pelajar dan mahasiswa juga tertarik dengan cara-cara ekskavasi yang dilakukan oleh para arkeolog dari BPCB Trowulan Jatim.
"Mereka kebanyakan juga ingin melihat proses ekskavasi secara langsung," ungkapnya kepada TribunJatim.com.
Salah satu yang datang ke kompleks situs Purbakala yang mulai diekskavasi pada 2013 ini adalah para santri dari Pondok Pesantren Karangasem, Kecamatan Paciran.
"Kami bersama-sama dengan para santri ini sengaja datang ke Situs Candi Patakan ini untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang keberadaan candi ini," kata salah satu guru pembimbing dari Ponpes Karangasem, Agus Buchori.
Selain bisa belajar sejarah tentang situs candi Patakan, imbuh Agus, para santri juga bisa belajar dan melihat langsung para arkeolog tentang cara-cara melakukan ekskavasi.
"Kami harapkan para santri bisa langsung mengeksplorasi dan mengapresiasi keberadaan situs ini," ujar Agus kepada TribunJatim.com.
Sementara, arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho juga mengapresiasi apa yang dilakukan oleh para santri dan warga Lamongan yang datang langsung ke situs. Harapannya, tambah Wicaksono, masyarakat bisa semakin menghargai semua peninggalan sejarah dan belajar sejarah.
"Kami bangga karena banyak masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa, yang datang ke sini untuk melihat langsung proses ekskavasi," jelasnya.
Seperti diketahui, BPCB Trowulan Jatim bersama Disparbud Lamongan melakukan ekskavasi tahap 4 Situs Candi Patakan sejak Senin (21/9/2020) lalu.