Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tidak Taat Partai, Cabup Lamongan Suhandoyo Dipecat dari PDI - Perjuangan, Istrinya juga Terancam

Suhu panas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lamongan, Jawa Timur juga dirasakan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Suhandoyo bersama ratusan pendukungnya saat bertandang ke KPU jalan Basuki Rahmad, Kamis (20/2/2020) 

 TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Suhu panas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lamongan, Jawa Timur juga dirasakan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Kader PDI Perjuangan, Suhandoyo yang kini maju mencalonkan diri sebagai Cabup Lamongan menggandeng Astiti Suwarni akhirnya harus menerima pil pahit lantaran dipecat dari keanggotaan PDI Perjuangan.

Sementara istri Suhandoyo, saat ini juga dalam pengawasan partai. Jika ditemui kesalahan maka akan mendapat sanksi serupa.

Surat Keputusan (SK) tertanggal, Kamis 1 Oktober 2020 yang tandatangani Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri, dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristianto sebagai bukti karier politik Suhandoyo di PDIP yang maju sebagai Cabup Lamongan dari jalur perseorangan habis.

Sementara itu, DPP PDI-Perjuangan telah memutuskan rekomendasi kepada Ketua DPC PDI-P Lamongan, Sa'im, sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) mendampingi Kartika Hidayati.

Suhandoyo merupakan salah satu wajah lama yang selalu tampil dalam Pemilihan Kepala Daerah Lamongan sejak pilkada tahun 2010 sebagai cabup yang berpasangan dengan cawabup, Kartika Hidayati (Sehati) dan di usung oleh partai politik PDI-P dan PKB. Namun pasangan itu kalah dengan paslon lainnya.

Meggy Wulandari Menikah Lagi, Nasib 3 Anak Kiwil Bikin Sang Komedian Minta Hak Asuhnya: Serahkan

BERITA TERPOPULER SELEB Ibu Sambung Zaskia Sungkar Minder Usai Nikah hingga Nasib Kini Pierre Roland

Terekspos Cara Nagita Didik Rafathar Soal Fans, Anak Raffi Trauma? Sikap Disoroti: Punya Batasan

Selanjutnya pilkada tahun 2015, kader banteng itu juga sempat menghiasi bursa calon bupati Lamongan, namun pencalonannya gagal lantaran dukungan kursi DPRD yang kurang mencukupi. Bahkan PDI-P juga pernah mengantarkan Suhandoyo sebagai anggota DPRD Propinsi Jatim periode 2014-2019.

Sekarang, Suhandoyo menjadi rival Kartika Hidayati yang sama - sama maju sebagai paslon Cabup - Cawabup yang akan bertarung pada
Pilkada serentak 9 Desember 2020.

Wakil Ketua DPD PDI - P Bagian Ideologi dan Kaderisasi, Daniel Rohi memastikan alasan dipecatnya Suhandoyo. Setiap partai itu punya aturan, bahwa setiap kader itu harus tunduk dan taat kepada aturan partai.

Ketika partai membuat keputusan dengan melalui tahapan. Ketika sudah resmi mendaftarkan sebagai calon (Cabup, red) melalui jalur diluar garis partai, maka harus disiplinkan, dan displinkan itu yakni harus diberhentikan sebagai kader partai.

Suhandoyo kan pernah mendaftar Cabup lewat PDI - Perjuangan ? Daniel mengungkapkan, semua punya hak, baik kader maupun tidak. Tapi kalau dengan segala pertimbangan dan DPP memutuskan lain yakni tidak terakomodir, maka harus diterima.

"Maka sebagai kader partai (PDI- Perjuangan, red) harus tunduk dan patuh serta mendukung sekaligus mengamankan keputusan tersebut," kata Daniel.

Melihat keputusan DPP PDI Perjuangan yang sampai harus memecat Suhandoyo, Daniel menilai itu karena Suhandoyo sudah tidak tegak lurus. Kalau ada kader yang tidak mengamankan dan mendukung keputusan partai yakni tidak tegak lurus, maka harus bisa menerima keputusan partai.

"Dan Pak Handoyo tahu dan memahami itu. Dia kader baik dan senior saya, " katanya kepada TribunJatim.com.

Disinggung terkait istri Suhandoyo, Zulaikha anggota DPRD Lamongan dari PDI - Perjuangan, menurut Daniel itu sudah lain soal. Namun tetap partai tetap punyai kewajiban untuk mengevaluasi.

"Sampai sekarang belum ditemui kesalahannya," katanya.

Jika kedapatan tidak mendukung keputusan partai PDI Perjuangan, maka DPP akan mengambil sikap. Sementara itu, Ketua DPC PDI - Perjuangan Lamongan, Sa'im mengungkapkan, dengan diberhentikannya Suhandoyo ia berharap tidak memunculkan kemungkinan - kemungkinan.

"Jangan berndai - berandai, pengaruh atau tidak, itu bukan soal. Partai ada aturan, ada AD/ART. Pak Handoyo tahu itu, " pungkas Sa'im. (Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved