Pilkada Ponorogo
UMKM Ponorogo Dinilai Bisa Lebih Berkembang, Cabup Ipong Bakal Optimalkan Suntikan Modal Bumdes
Calon Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mampir sentra UMKM di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jenangan. Komitmen optimalkan UMKM Ponorogo.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Masyarakat Ponorogo tidak bisa dipisahkan dari kerupuk saat sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Begitu juga Calon Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni yang mengaku tidak lengkap jika makan tanpa ditemani kerupuk.
"Makan dimanapun harus ada kerupuk, bahkan pernah waktu ke luar negeri saya bawa kerupuk satu tas," kata Ipong saat mampir ke sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jenangan, Selasa (13/10/2020) seusai bersepeda keliling Ponorogo.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Pemkab Situbondo Akan Memberikan Stimulun UMKM
Baca juga: Rizky Billar Tak Kunjung Beri Kepastian, Ayah Lesty Kejora Kecewa? Respon Ketus: Gak Usah Bahas Itu
Dalam kesempatan itu, Ipong menyerap aspirasi dari masyarakat pelaku UMKM terkait pengembangan sentra industri kerupuk di Kecamatan Jenangan.
Dari aspirasi tersebut, menurut Ipong banyak warga yang membutuhkan suntikan modal untuk mengembangkan UMKMnya.
Padahal sebelumnya, Pemkab Ponorogo telah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta melalui Bumdes, namun nyatanya program tersebut masih belum maksimal sehingga tidak bisa dirasakan sejumlah pelaku UMKM.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Pemkab Situbondo Akan Memberikan Stimulun UMKM
Baca juga: Polisi Bongkar Penyelundupan Sabu di Ruang Tahanan Polres Blitar Kota
Sebab banyak UMKM yang dinaungi koperasi bukannya Bumdes.
"Ini menjadi evaluasi kita bahwa kita tidak bisa bertumpu pada satu lembaga. Kita kembangkan ke lembaga lain tapi yang terpenting adalah pemerintah menyediakan modal supaya mereka lebih cepat lagi dalam berkembangnya," ujar Politisi NasDem ini.
Ipong sendiri mengaku terkesan dengan perkembangan industri kerupuk di Desa Tanjungsari yang mampu mengolah 3 ton tepung per harinya untuk dijadikan kerupuk.
"Kalau dibandingkan dengan 5 tahun lalu UMKM di Ponorogo memang bertumbuh pesat. Sudah banyak UMKM yang bisa go nasional," lanjutnya
Dengan kemasan yang bagus dan menarik, lalu kualitas yang lebih baik dan produksi yang higienis serta harga yang bersaing, Ipong melihat UMKM Ponorogo punya potensi untuk berkembang lebih besar lagi.
"Seperti kerupuk Tanjungsari ini rasanya sudah mantap omzet satu per harinya bisa sampai Rp 9 juta. Nanti tinggal kita bantu manajemen yang lebih baik untuk bisa berkembang masuk ke pasar modern," pungkasnya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Heftys Suud