Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswi Surabaya ini Bikin Tas Bio Plastik Yang Fashionable

Maraknya sustainable fashion (fashion yang ramah lingkungan) menjadi alternatif yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan

Penulis: Zainal Arif | Editor: Yoni Iskandar
habibur rohman/ surya
Regina Martha dengan tas karya tas "Adattare" karyanya yang dilabeli Nouva berbahan bioplastik (dapat diperbarui dan ramah lingkungan), Rabu (14/10/2020). Lulusan Fashion Design and Business Universitas Ciputra ini memproses beberapa macam bahan hingga menjadi lembaran bio plastik serta memanfaatkan beberapa alat dapur untuk menciptakan motif motif saat pewarnaan. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Maraknya sustainable fashion (fashion yang ramah lingkungan) menjadi alternatif yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar tidak semakin dipenuhi limbah.

Hal tersebut mendorong Regina Martha untuk membuat tas berbahan bio plastik yang merupakan bahan renewable (dapat diperbaharui juga ramah lingkungan).

"Brand saya (Nuova), sementara desainnya saya namai (adattare) saya ambil dari bahasa Italia yang berarti adaptasi, dimana kedepannya saya berharap brand tas saya dapat ikut bradaptasi dengan perkembangan fashion," kata Regina kepada SURYA.co.id, Rabu (14/10/2020).

Model tas buatan alumni mahasiswi Fashion Design and Business Universitas Ciputra Surabaya ini memiliki adjustable strap sehingga tali tas dapat dilepas ataupun dipasang. Biasanya tas ini digunakan untuk occasion hang out atau berpergian.

Baca juga: Putri Delina Penentu Jodoh Sule, 1 Sikap Rahasia Nathalie Buat Luluh, Meski Sempat Ada Ketakutan

Baca juga: Benarkah Nita Thalia Ceraikan Suami Gara-gara Asupan Kecantikannya Tak Dipenuhi? Artis Populer

Baca juga: Benarkah Sering Menggunakan Bra Menyebabkan Kanker Payudara? Berikut Penjelasan Dokter

"Tas ini berbahan dasar utama gelatin, jadi beberapa bahan itu saya masak lalu diwarna dan diceram di cetakan silikon dikeringkan beberapa hari sehingga menjadi lembaran bioplastik yang kemudian siap untuk membuat tas," ujarnya.

"Sementara dari bahan bioplastiknya tinggal saya buat pola tasnya dulu, lalu diblat di bioplastik dan dipotong sesuai pola, kemudian dijahit," imbuhnya.

Untuk mewarnai tasnya, Regina memilih menggunakan pewarna makanan. Dimana saat bahan bioplastik dicetak pada kondisi belum kering, pewarna makanan diteteskan kemudian digradasi menggunakan garpu.

Meski begitu perempuan kelahiran Surabaya, 20 Maret 1998 merasa kurang fasilitas dan eksperimen sehingga bahan yang dihasilkan masih ada beberapa kekurangan. Ditambah lagi proses pembuatan bioplastik masih membutuhkan waktu yang lama.

Kedepan Regina berharap dapat menjual setelah menemukan eksperimen bahan bioplastik yang benar-benar pas untuk dijual kepada masyarakat. Pasalnya Regina mematok harga sekitar 500 ribu sampai 1 juta rupiah untuk per satu tas Nuova ini.

"Saya jual harga segitu karena produk tas ini termasuk produk slow fashion, dengan harapan semoga dapat diterima oleh masyarakat," pungkasnya kepada TribunJatim.com. (zia/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved