BPJS Kesehatan Tulungagung
Daftar JKN-KIS di Tulungagung, Rifai: Tuhan Akan Beri Kita Kesehatan
satu peserta JKN-KIS asal Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, Ahmad Rifai (29) mengatakan walaupun sehat,
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Memasuki tahun ke-7 berjalan BPJS Kesehatan menyelenggarakan Program JKN-KIS, lebih dari 223 juta penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Dengan sistem gotong royong, peserta yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang
tua, dan sebaliknya.
Seperti yang diungkapkan salah satu peserta JKN-KIS asal Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, Ahmad Rifai (29) mengatakan walaupun sehat, tidak pernah menggunakan JKN-KIS, dirinya bersyukur bisa membantu yang sakit.
“Alhamdulillah belum pernah pakai. Alhamdulillah masih diberi kesehatan, ya mungkin bisa dipakai yang lebih membutuhkan,” ujarnya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai driver ini mengaku tidak keberatan jika gajinya dipotong untuk membayar iuran JKN-KIS setiap bulan.
Menurutnya itu adalah tabungan apabila suatu saat dirinya sakit, dan sedekah bagi yang lain saat dirinya sehat kini.
“Gak apa-apa kalau iuran terpotong setiap bulan. Gak apa-apa sekali. Istilahnya hitung-hitung untuk membantu yang membutuhkan pelayanan kesehatan, yang sakit. Dan hitung-hitung sodaqoh lah,” ucap pria yang akrab dipanggil Rifai ini.
Walaupun tidak pernah menggunakan JKN-KIS, namun Rifai mengaku memanfaatkan fasilitas kemudahan lain berbasis teknologi yang ditawarkan BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN.
Berbagai macam fitur disediakan pada aplikasi ini.
“Saya punya Aplikasi Mobile JKN. Biasanya saya manfaatkan untuk cek status kepesertaan saya, KIS Digital kalau kartu ketinggalan, dan pindah faskes (fasilitas kesehatan, -red). Jadi kalau misal mau pindah faskes, gak perlu ngurus dan antri di kantor BPJS Kesehatan, cukup lewat aplikasi ini saja,” pungkasnya.
Rifai menyadari bahwa kesibukan setiap orang berbeda-beda, sehingga menurutnya adanya Aplikasi Mobile JKN ini sangat membantu dan menguntungkan.
“Sangat bermanfaat, karena kita tidak tahu kesibukan kita setiap harinya bagaimana. Kalau mau daftar atau cek kepesertaan dan riwayat pembayaran iuran JKN-KIS lebih baik menggunakan Aplikasi Mobile JKN, simple dan mudah. Antri di FKTP juga sekarang bisa kan lewat aplikasi ini. Cek ketersediaan tempat tidur di RS juga bisa,” jelasnya.
Rifai kemudian menganjurkan bagi yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS maupun yang sudah jadi peserta JKN-KIS agar men-download aplikasi Mobile JKN di Playstore atau Appstore.
“Bagi yang punya handphone Android maupun iPhone, dianjurkan men-download aplikasi Mobile JKN karena itu sangat membantu saat kita berada dimanapun,” ucapnya.
Dia juga berharap untuk masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS bisa segera mendaftar, untuk diri sendiri dan membantu sesama. Sehingga BPJS Kesehatan juga akan berjalan secara berkesinambungan .
“Kalau sakit ada yang meng-cover melalui sistem gotong royong, tidak ada ruginya. Mungkin dengan mendaftar, niat membantu seseorang yang lebih membutuhkan, maka Tuhan akan memberi kita kesehatan. Sehingga semoga BPJS Kesehatan akan berjalan secara berkesinambungan, kedepannya bisa lebih bagus pelayanannya, dan bisa membantu lebih banyak orang,” tutupnya.