Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pasangan Qosim-Alif Yakin, Kartu UKM Bangkit Jadi Solusi Masalah Pelaku Usaha Kecil di Gresik

Masalah yang dihadapi oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Gresik yakni pemodalan dan pemasaran segera terjawab melalui program di QA

Editor: Januar
Istimewa/TribunJatim.com
Cabup moch Qosim dan Cawabup dr Alif saat berdialog dengan warga di Alu-alun Pondok Mburi Wong Bodo, Desa Sidowungu Kecamatan Menganti, Kamis (15/10/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Masalah yang dihadapi oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Gresik yakni pemodalan dan pemasaran segera terjawab melalui program yang ditawarkan oleh pasangan Qosim-Alif.

Melalui Kartu UKM Bangkit, mereka akan mendapat bantuan pemodalan dan bantuan pemasaran produk di seluruh toko modern.

Tidak hanya itu, produksi UKM Gresik akan dibantu pemasaran melalui marketplace yan disiapkan Qosim-Alif saat diberi amanah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2020-2025.

Penegasan itu disampaikan Cabup Moch Qosim dan Cawabup dr Asluchul Alif Maslikan ketika bertemu dengan masyarakat Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kamis (15/10/2020) malam.

Dalam dialog gayeng di Alun-alun Pondok Mburi Wong Bodo, Desa Sidowungu, Nuhartini, pengusaha keripik usus menitipkan mandat kepada Qosim-Alif untuk membantu meningkatkan perekonomian warga, khususnya pelaku usaha UKM di Desa Sidowungu dengan cara membantu pemasaran.

Baca juga: Pengakuan Warga Gresik Soal Sosok Pak Qosim di Mata Mereka, Murah Senyum dan Dermawan

Menurut Pak Qosim, Desa Sidowungu dikenal sebagai sentra prduksi daging ayam dan bebek.

Hampir seluruh pasar di Gresik, Surabaya dan Sidoarjo dipasok dari Sidowungu. Selama ini, pasokan daging ayam dan bebek bisa mencapai 40 ton sehari, dan pemasarannya dilakukan secara konvensional melalui jalur distribusi pasar.

Kedepannya, melalui program UKM Bangkit akan dipertemukan pembeli di luar pasar yang ada.

"Dengan Kartu UKM Bangkit, kami pasangan QA akan mewujudkan daya saing ekonomi daerah berbasis potensi lokal. Kemudian memfasilitasi kemudahan akses permodalan. Memberikan fasilitas produk unggulan perdesaan berbasis e-commerce serta optimalisasi peningkatan status desa," jelas Pak Qosim.

Dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Saat ini, kontibusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dari jumlah UMKM mencapai 60 juta unit termasuk di Gresik. Sayangnya, hanya 8% saja atau sekitar 3,79 juta pelaku usaha yang sudah memanfaatkan platform online.

“Padahal, tren pergerakan konsumen semakin bertambah di transaksi online. Maka kami harap pada pelaku UMKM di Kabupaten Gresik untuk memanfaatkan peluang ini,” sambungnya.

Untuk itu Pak Qosim membuat program untuk bisa menggerakkan usaha melalui jagad online. Terlebih Kabupaten Gresik sudah menyiapkan layanan e-commerce bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bertransaksi secara online.

“Transaksi jual-beli secara online saat ini makin popular, seiring dengan kemajuan teknologi informasi di tengah masyarakat. Apalagi, pelaku UMKM di Gresik telah mencapai ribuan dengan berbagai produk yang dipasarkan,” kata Pak Qosim.

Sementara Dokter Alif berjanji akan membantu pemasaran produsen keripik usus dan lentho dari Desa Sidowungu. Jika selama ini, pemasaran keripik usus dan lentho sulit menembus pasar modern, maka jika Qosim-Alif memimpin maka keinginan produsen lentho dan keripik usus akan terwujud.

"Saya tegaskan, jika nanti Qosim-Alif terpilih, semua toko modern yang ada di Kabupaten Gresik, khususnya Kecamatan Menganti maka wajib hukumnya untuk menerima produksi keripik usus produksi warga. Jika tidak mau, maka akan kita tutup bersama-sama toko modern yang menolak menjual hasil produksi warga," tegas Dokter Alif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved