Ditutup Sejak Awal Pandemi Covid-19, Wisata Kampoeng Anggrek di Lereng Kelud Akhirnya Kembali Dibuka
Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri kini telah mulai dibuka kembali pasca awal pandemi Covid-19 ditutup.
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kampoeng Anggrek di Kabupaten Kediri kini telah mulai dibuka kembali pasca awal pandemi Covid-19 ditutup.
Tempat wisata yang berada di area lereng Gunung Kelud ini sudah menjadi icon di Kabupaten Kediri.
Selain menyuguhkan bunga anggrek yang cantik dan harum tempat ini juga menyajikan tempat edukasi mengenai budidaya Anggrek.
Wisata Kampung Anggrek terletak di Lereng Gunung Kelud di Dusun Semberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Saat awal pandemi Covid-19 tepatnya mulai bulan Maret Icon wisata di Kabupaten Kediri ini harus tutup sementara hingga akhir September 2020.
Baca juga: Mendadak Akun Instagram Mayangsari Hilang, Sang Menantu Cendana Sedang Ngambek? Lagi Dibenerin
Baca juga: Kelakuan Elly Sugigi Banjir Hujatan, soal Foto Pamer Aurat, Eks Ferry Anggara Blak-blakan: Cari Uang
Sebelum pandemi Kampoeng Anggrek buka setiap hari mulai Senin-Sabtu: 08.00-16.30 WIB/tiket Rp 10.000. Khusus hari Minggu/Hari Libur: 08.00-17.00 WIB/tiket Rp 12.000.
Dalam sehari pengunjung Kampoeng Angrek bisa mencapai 3.000 orang seharinya, terutama di hari Sabtu dan Minggu.
Ada beberapa jenis anggrek di Kampoeng Anggrek ini, antara lain phalaenopsis/anggrek bulan, vanda, catlea, onsidum, dan dendrobium.
Meski banyak jenisnya, anggrek yang tenar dan menjadi favorit adalah anggrek bulan, dan yang kedua adalah dendrobium.
Satu tangkai anggrek bulan saat ini dihargai Rp 125 ribu, sedangkan jenis lain harganya bervariasi dari harga Rp 30-100 ribuan.
Indonesia merupakan pemilik bunga anggrek dengan tingkat keanekaragaman terbesar kedua setelah Brazil. Ada 5.000-6.000 spesies anggrek yang berada di Indonesia dari total 26.000 spesies anggrek di dunia
Direktur PT Anugrah Anggrek Nusantara Zaenudin Pengelola Kampoeng Anggrek berpikir keras bagaimana caranya agar usahanya tetap berjalan. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui penjualan secara online.
Kemudian semua karyawan dialihkan ke produksi, yaitu mulai dari induk, persilangan, pengecambahan, laboratorium, pembibitan, sampai pembesaran.
Baca juga: Jordi Ramadhan Adik Nathalie Holscher Takut setelah Lihat Video Kakaknya & Sule, Sempat Curiga
Baca juga: Hasto Kristianto Hadiri Rapat Internal Pilkada di Jatim, Sebut Survei Eri-Armuji Unggul 6 Persen
Menurut Zaenudin, kapasitas laboratorium sebetulnya mencapai 300 ribu/tahun. Tapi sekarang ini produksinya hanya 120 ribu bibit/tahun atau 10 ribu/bulan.
Kembali menjelaskan kata Zaenuddin bahwa dirinya berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri dan sejak dua minggu lalu untuk membuka wisata Kampung Anggrek. Hingga akhirnya diperbolehkan buka, namun secara terbatas.