Gagasan Digital Learning Agar Siswa Tetap Lancar Belajar Saat Pandemi Diapresiasi Muhammadiyah
Dalam hal pendidikan misalnya. Saat ini pendidikan sedang mendapatkan tantangan berat karena harus belajar di rumah (learn from home, red)
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Agenda silaturrahmi Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Gresik nomor urut 1, Mohammad Qosim dan dr Asluchul Alif ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik mendapatkan sambutan dengan ramah. Dalam kesempatan yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik tersebut, pengurus PDM Gresik telah mendengarkan paparan visi misi Qosim-Alif (QA) yang bertema besar 'Gresik Religius, Sehat, Berkelanjutan dan Sejahtera Untuk Semua".
Pak Qosim menjelaskan, visi misi yang diusungnya bersama Dokter Alif meliputi banyak aspek.
Mulai dari pembangunan ekonomi dan sosial hingga lingkungan.
"Komitmen saya dan Dokter Alif untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik dhohir maupun batin yang tertuang dalam visi-misi yang insyaallah komprehensif," urainya.
Dalam hal pendidikan misalnya. Saat ini pendidikan sedang mendapatkan tantangan berat karena harus belajar di rumah (learn from home, red) menyusul terjadinya pandemi Covid-19.
Karena itu, Qosim-Alif pun menekankan pentingnya strategi dan perubahan paradigma dalam pendidikan.
"Agar belajar daring (dalam jaringan) ini efektif dan kualitasnya sama dengan belajar di sekolah seperti biasanya, oleh karena itu dengan silaturahmi ini kita dapat bertukar pikiran dengan Muhammadiyah, yang punya pengalaman panjang dan mantap dalam dunia pendidikan," bebernya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk program QA mendatang dalam pendidikan harus mulai mempertimbangkan pendidikan berbasis online dan vokasional yang berorientasi pemenuhan lapangan sekaligus ketersediaan kerja.
Hal ini sangat mendesak unruk direalisasikan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada infrastruktur pendidikan di daerah dan angka pengangguran.
Maka, mata pencaharian berbasis online ini perlu dikembangkan secara seksama.
Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi pemuda dan sebagai sumber ekonomi kreatif.
Secara konkret Qosim-Alif telah menggagas program Gresik Digital Learning. Menurutnya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah respon atas fakta pandemi.
Diharapkan melalui instrumen pembelajaran berbasis digital yang aksesnya disiapkan oleh pemerintah daerah ini menjadi solusi bagi para pendidik dan peserta didik.
Ada juga Gresik Yes (Yatim Sekolah).
Dijelaskan, anak-anak yatim dan anak dari keluarga pra sejahtera wajib untuk tetap bisa
sekolah dan solusinya pemerintah daerah adalah 'Bapak Angkat' yang menjamin beasiswa sekolah mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.