Cerita Warga yang Halamannya Jadi TKP Pembakaran Jasad Kerabat Jokowi, Tak Fokus: Kalau Petang Takut
Bowo, warga yang tak tahu apa-apa halaman rumah jadi TKP pembakaran jasad Yulia pun mengaku kini trauma dan takut ketika petang sudah datang.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Kematian Yulia kerabat dekat Jokowi yang terjadi secara sadis menyisakan ketakutan.
Ketakutan dirasakan warga yang halaman rumahnya dijadikan TKP pembakaran mobil Yulia oleh Eko.
Pembunuh keji Yulia, membakar mobil Xenia yang di belakangnya terdapat jasad terikat dan telah meninggal dunia.
Pasca kejadian berlangsung, dan pelaku sudah diringkus, cerita warga yang halaman rumahnya jadi TKP.
Kejadian pembunuhan dan pembakaran wanita kerabat Jokowi bernama Yulia (42), membuat keluarga Paiman alias Bowo mengalami trauma.
Rumah Bowo dijadikan lokasi pembakaran mayat di dalam mobil di Dukuh Cendono Baru RT 004 RW 007, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (20/10/2020) pukul 22.00 WIB
Menurut istri Bowo, Tita, pasca kejadian itu, kenyamanannya terganggu.
Dikutip TribunJatim.com dari TribunSolo.com, keluarga Bowo masih begitu ketakutan setelah tahu rumahnya jadi TKP.
"Saya kalau malam gak bisa tidur, karena masih trauma dan takut ," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/10/2020).
Dia menuturkan, untuk sementara anaknya yang paling kecil ikut tidur bersama kedua orang tuanya, karena takut tidur sendiri.
"Kalau anak saya yang nomor dua, saat ini sedang liburan di rumah neneknya," terangnya.
Dampak kurang tidur itu, membuat kosentrasi Tita saat bekerja menjadi berkurang.
"Efeknya kalau pas kerja gini jadi kurang fokus," ucap dia.
Bahkan, jika aktivitas di toko materialnya sudah tutup, ia tak berani melihat pekarangan rumahnya yang dijadikan tempat untuk membuang dan membakar mayat Yulia itu.
"Kalau sudah magrib gitu, saya sudah gak berani melihat lokasinya, takut," ucap pemilik Toko Bangunan Mekar Jaya itu.

Kendati demikian, dia tidak menemukan kejadian aneh pasca peristiwa itu.
Meskipun memang merasakan bulu kuduk merinding jika langit sudah mulai gelap.
Ia menuturkan, tak mengetahui kapan mobil jenis Daihatsu Xenia Nopol AD-1526-EA itu terparkir.
Sebab, saat dia mengetahui mobil itu terparkir di rumahnya, dia dan keluarganya sudah tertidur.
"Saat parkir sini tidak tahu, tahunya pas ada laporan mobil terbakar," ucapnya.
"Di sini lingkungannya sepi juga," imbuhnya.
Baca juga: Nasib Kerabat Jokowi Pasca Berlibur, Tewas Dibakar dengan Tubuh Terikat, Sahabat Kuak Momen Terakhir
Mengetahui ada mobil yang terbakar, dia dan suaminya mencoba memadamkan api dengan alat seadanya.
Suaminya juga meminta tolong warga sekitar untuk membantu memadamkan api, dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
"Petugas Damkar datang, terus baru tau kalau ada mayat," ucapnya.
Dia sendiri ikut lega pelaku bisa segera ditangkap pihak kepolisian.
Sebab, perbuatan yang dilakukan pelaku pembunuhan itu sangat keji.
Baca juga: Kerabat Jokowi Sempat Datangi Rumah Pembunuhnya, Momen Sebelum Aksi Sadis, Hubungan Dikuak Keluarga
Sementara itu, Yulia yang kini telah meninggal dunia dengan cara mengenaskan menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarganya.
Kesedihan mendalam masih nampak di wajah Dokter Spesialis Saraf RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, Ahmad Yani.
Ahmad Yani adalah suami dari Yulia, korban pembunuhan berencana yang dilakukan Eko Prasetyo, Selasa (20/10/2020).
Aksi yang dilakukan Eko mengerikan, karena setelah membunuh di kandang ayam Desa Puhgogor dia lantas membakar jasad Yulia di mobil Xenia AD-1526-EA di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari.
Dokter Yani tak menyangka, pelaku yang memiliki hubungan bisnis dengan istrinya tega melakukan hal tersebut.
"Dari keluarga ingin pelaku dihukum seberat-beratnya," jelas dia saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (23/10/2020).
"Saya pribadi tidak terima, saya ingin pelaku dihukum mati!," tambahnya dengan suara bergetar.
Dia menuturkan, dengan tertangkapnya pelaku, membuat keluarga sedikit lega.
"Terimakasih kepada Polda (Jateng) dan Polres Sukoharjo yang dengan cepat menangkap pelaku," ucap dia.
Menurut Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Eko ditangkap di rumahnya di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
"Kami tangkap pada Rabu dini hari, di rumahnya." katanya.
"Pelaku tidak menyangka jika kita bisa mengungkap secepat itu," imbuhnya.
Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, Eko melakukan pembunuhan berencana kepada mitra bisnisnya itu.
Akibatnya, pelaku terancam terjerat pasal Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dan atau Pasal 365 KUHP tentang perampasan, dan atau Pasal 187 KUHP tentang pembakaran.
"Ancaman maksimal penjara seumur hidup," terang dia.
Polisi telah mengamankan pelaku pembunuhan berencana bernama Eko Prasetyo warga Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
Eko membunuh Yulia, perempuan yang ditemukan tewas dibakar di dalam mobil Xenia bernomor polisi AD-1526-EA di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari pada Selasa (20/10/2020) malam.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan, awal mula pengungkapan kasus ini dari penemuan jenazah Yulia yang terbakar di mobilnya.
Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan olah TKP untuk mengetahui penyebab meninggalnya kerabat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu.
Dari hasil pemeriksaan tubuh korban, polisi menemukan kejanggalan dari kematian korban.
"Kami memeriksa HP, ada chat kepada anak korban pada hari Senin (19/10), kalau korban akan bertemu pelaku pada hari Selasa (20/10)," katanya saat konferensi pers ditemani Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas di Mapolres Sukoharjo, Jumat (23/10/2020).
Pada Selasa sore itu, korban dan pelaku bertemu di sebuah kandang peternakan ayam milik Eko, yang letaknya 500 meter dari rumah Eko.
Dalam pertemuan itu, diketahui jika pelaku memiliki utang kepada korban sebesar Rp 145 juta.
Dan saat itu korban menagih uangnya sebesar Rp 100 juta.
Pelaku yang gelap mata, kemudian menyerang korban yang hendak kembali ke dalam mobilnya jenis Daihatsu Xenia nopol AD-1526-EA.
"Pelaku memukul korban dari belakang sebanyak dua kali dengan linggis," ungkapnya.
"Kemudian pelaku juga mengambil uang cash milik korban yang ada didalam tas sebanyak Rp 8 juta," jelasnya.
Dalam kondisi korban yang sekarat, pelaku meminta pin ATM milik korban.
Korban yang tak berdaya memberikan PIN ATM tersebut, dan pelaku menggasak uangnya.
"Itu masih di hari yang sama, pelaku sempat meminta PIN ATM korban," ucapnya.
"Lalu pelaku mengambil uang dari dalam atm korban sebesar Rp 15 juta," imbuhnya.
Selanjutnya pelaku membawa korban dengan mobil korban ke Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, yang jaraknya sekitar 12 KM.
Pelaku juga membakar mobil korban, yang mana ada jenazah korban didalam jok bagian belakang di mobil itu.
Hingga akhirnya, korban ditemukan petugas pemadam kebakaran yang memadamkan api tersebut.
"Korban dibunuh dengan harapan jika pelaku menghabisi korban, dia tidak punya utang." ucapnya.
"Pelaku gelap mata, kemudian merencanakan pembunuhan itu," jelasnya.
Dari hasil olah TKP, barang bukti yang ditemukan, Eko tidak bisa mengelak perbuatannya sehingga dia dicokok di rumahnya pada Rabu (21/10/2020) pukul 02.30 WIB.
Dia mengaku jika telah membunuh Istri dari Dokter Spesialis Saraf RSUD Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, Ahmad Yani itu.
"Lalu kita amankan pelaku, dan saat ini masih terus lakukan pengembangan lagi," aku dia.

Tangan YL dalam kondisi terikat selotip, sehingga muncul dugaan ia menjadi korban pembunuhan.
Yang mengejutkan, YL diketahui masih punya hubungan kerabat dengan keluarga Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan pria bernama Andi Wibowo, yang diketahui sepupu dari Jokowi.
Andi membenarkan bila Yulia merupakan kerabatnya saat ditemui di rumah duka, Kampung Gambuhan, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon.
Korban Yl, kata Andi, merupakan kakak iparnya.
"Iya, Bu Yl kakak ipar saya," kata Andi, ditemui wartawan saat meninggalkan rumah duka Baluwarti.

Andi Wibowo sendiri berkerabat dengan keluarga Jokowi, lantaran merupakan sanak famili dari Miyono, paman Jokowi.
Sementara itu, Ketua RT 4 RW 2 Gambuhan, Baluwarti, Pasar Kliwon, Syaiful Fahrudin mengatakan, warga mendapatkan kabar korban meninggal pada pagi hari.
Rumah milik keluarga besar suami YL (42) di Baluwarti Solo digunakan untuk mendapatkan jenazah korban.
Dalam keseharian, YL berada di Wonogiri.
"Keseharian bukan disini tapi di Wonogiri," katanya.
Artikel di atas telah tayang sebelumnya dalam artikel yang ada di TribunSolo.com dalam kumpulan topik Penemuan Jasad Terbakar di Bendosari