Main ke Rumah Markoem, Pengrajin Biola Tertua di Surabaya, Buatan Tangannya Diakui Komposer Jerman
Mampir ke rumah Markoem, pengrajin biola tertua di Surabaya. Mulai membuat biola sejak 1995, kualitasnya diakui komposer Jerman.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
Setelah itu, pola biola baru digambar di atas kayu. Jika sisi kiri dan kanan sudah seimbang, baru kayunya dipotong.
"Kalau buat gesekan ya ini, saya pakai ekor kuda. Tapi sekarang sudah banyak yang terbuat dari nilon," Markoem mengatakan.
Ditanya lebih lanjut soal kiprahnya dalam dunia musik, ia mengatakan memang darah seni sudah mengalir dalam dirinya. Ayahnya merupakan salah satu seniman wayang di Surabaya.
"Saya anak tengah dari sembilan bersaudara. Bapak saya dulu dalang, tapi juga membuat wayang sendiri. Anak saya, enam, juga semua suka musik," katanya.
Pecinta budaya dan sejarah Surabaya Tommy Priyo Pratomo mengatakan, Markoem merupakan tokoh kebanggaan Surabaya.
"Pak Markoem merupakan maestro pembuat biola. Melihat bahwa biola merupakan alat musik legendaris, terutama di Surabaya. WR Soepratman juga memainkan biola," katanya.
Tommy menilai, Markoem bisa menjadi guru untuk penerus pemuda-pemuda di Surabaya.
"Harapannya, ada perhatian dari pemerintah," imbuhnya.
Penulis: Christine Ayu Nurcahyanti
Editor: Heftys Suud