Sosialisasi 3M Lewat Karya Foto, Mahasiswa Unitomo Surabaya Keliling ke Tempat Umum
Sejumlah mahasiswa Unitomo Surabaya tampak menenteng beberapa karya foto di kawasan Pasar Genteng sosialisasikan 3M.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah mahasiswa Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya tampak menenteng beberapa karya foto di kawasan Pasar Genteng, Rabu (4/11/2020).
Meskipun dibidik dengan kamera berbeda, namun karya-karya tersebut mengangkat tema yang sama yakni tentang gerakan 3M.
Ada yang memotret kegiatan mencuci tangan, menggunakan face shield, memakai masker, berolahraga, sampai berjabat tangan jarak jauh.
Ternyata, ini merupakan pameran keliling yang digelar oleh Communication Photography Club (Ciphoc) Unitomo Surabaya.
Baca juga: Pertambahan Kasus Covid-19 Jatim Masih Belum Berhenti, Banyak Kasus Terpicu Klaster Keluarga
Baca juga: VIRAL Warung Sediakan Makanan Gratis untuk Dhuafa & Yatim-Piatu selama Covid-19, Catat Lokasinya
"Total terdapat 21 karya dari tujuh pameris Semua merupakan mahasiswa angkatan 2019," ungkap Ketua Umum Ciphoc Ahmad Mukti.
Sejumlah karya juga menampilkan kritik terhadap oknum-oknum yang memanfaatkan momentum pandemi covid-19 untuk mengais keuntungan pribadi.
Mukti menyebut, pameran digelar setiap tahun. Berbeda dari sebelumnya, kali ini dengan cara berkeliling dari satu tempat umum ke tempat umum yang lain.
"Selama ini pameran dipandang harus ada di galeri. Kali ini, kami mengusung konsep yang berbeda. Kami keluar, terjun langsung ke masyarakat, berkeliling," Mukti mengungkapkan.
Hal ini merupakan salah satu kontribusi dari pelaku foto di tengah pandemi Covid-19.
"Sekaligus menyampaikan pesan, mengedukasi masyarakat dengan cara terjun langsung. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Selain di Pasar Genteng, mereka juga mendatangi tempat lain seperti trotoar depan Tunjungan Plaza Surabaya dan Surabaya Plaza (Delta).
Baca juga: Totalitas Tanggulangi Covid-19, Pondok Gontor Gelontorkan Rp 32 Miliar untuk Beli PCR
"Teknisnya, teman-teman turun ke tempat-tempat tersebut dengan membawa karya foto mereka masing-masing," tambah Mukti.
Menurutnya, respon dari masyarakat juga terbilang baik. Karena tidak hanya pameran, para pameris juga memberikan masker secara cuma-cuma.
"Jadi banyak warga yang antusias dan mengambil masker," ia menambahkan.
Melalui gelaran ini, ia berharap para pameris bisa mengasah kreativitas, mengembangkan kapasitas diri dengan melakukan aksi sosial, dan mengetahui situasi masyarakat saat ini.
"Jadi saya harap, kader Ciphoc mempunyai kualitas tidak hanya sebatas tahu ilmu fotografi, tapi juga tentang sosial, politik, agama, dan budaya. Menurut saya, banyak yang bisa dilakukan dengan keterbatasan kondisi saat ini. Jangan menjadikannya penghambat untuk berkreasi," tandasnya.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti
Editor: Pipin Tri Anjani