Berita Persebaya Surabaya
Gelandang Persebaya Surabaya Rendi Irwan Akui Termasuk Tipikal Pelatih yang Tak Suka Marah ke Pemain
Dalam mendidik pemain berusia belia diakui oleh Gelandang Persebaya Surabaya Rendi Irwan dibutuhkan kesabaran ekstra.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gelandang Persebaya Surabaya, Rendi Irwan sedang menjalani aktivitas baru saat kompetisi Liga 1 mandek, yakni menjadi pelatih kepala untuk sekolah sepak bola atau SSB Kelud Putra.
Rendi Irwan menjadi pelatih kepala untuk klub asal tempat tinggalnya di kawasan Dusun Klagen, Desa Wilayut, Sukodono, Sidoarjo, yang berisikan anak-anak usia 10 tahun ke bawah hingga 15 tahun.
Dalam mendidik pemain berusia belia diakui oleh Rendi Irwan dibutuhkan kesabaran ekstra.
Alhasil dia memilih untuk memberikan pemahaman secara pelan-pelan agar mental anak didiknya tidak down.
"Kalau saya pilih ajak mereka bicara pelan-pelan karena anak usia belasan tahun masih butuh dukungan dan motivasi, bukan dimarahi," ujar Rendi Irwan kepada TribunJatim.com, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Liga 1 Ditunda Hingga Februari 2021, Kapten Persebaya Surabaya Pulang Kampung ke Mali
Baca juga: Meski Baru Punya 2 Pemain Asing, Tim Pelatih Arema FC Menilai Materi Saat Ini Sudah Cukup Ideal
Ayah tiga anak itu juga menyebut fokus materi latihan untuk anak-anak usia belasan tahun masih pada pemahaman teknik dasar.
Tidak sendiri, karena ada beberapa pelatih yang ikut memberikan arahan, satu di antaranya adalah Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi sekaligus Direkrut Teknik SSB Kelud Putra.
"Di usia seperti itu saya ajari teknik dasar. Semoga ke depan kualitas pemain-pemain ini bisa meningkat," tutup pemain yang sudah mengantongi lisensi pelatih C AFC itu.
Editor: Dwi Prastika
Baca juga: Meski Diliburkan, Pelatih Fisik Persebaya Pantau Latihan Mandiri Pemain Lewat Aplikasi Chatting
Baca juga: Tak Ingin Ribet dengan Persyaratan Pulang, Pelatih Arema FC Pilih Habiskan Libur di Indonesia