Santri di Mojokerto Jadi Kader Poskestren, Tangguh Cegah Cluster Covid-19 di Pesantren
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Ponpes Hidayatul Hikmah, Dusun/ Desa Sawahan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (13/11/2020).
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur melakukan pendampingan terkait program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Ponpes Hidayatul Hikmah, Dusun/ Desa Sawahan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (13/11/2020).
Pembinaan Poskestren secara simultan begitu penting bagi para santri lantaran mereka sebagai benteng dan ujung tombak penanganan kesehatan di lingkungan Ponpes dalam situasi Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini.
Staf Promkes (Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat) Dinkes Provinsi Jatim, Pungki Anggraeni (29) mengatakan menghadapi Pandemi Covid-19 perlu adaptasi kebiasaan baru dari Kementerian Kesehatan yang diedukasi dan diterapkan pada Ponpes di Jawa Timur termasuk program Poskestren.
"Jadi kita meninjau kesiapan Ponpes dalam menghadapi Pandemi Covid-19 meliputi persiapan Poskestren yang menerapkan kebiasaan adaptasi baru 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak aman dan serta mencuci tangan pakai sabun," katanya kepada TribunJatim.com
di lokasi, Jumat, (13/11/2020).
Pungki menjelaskan pengelolaan Poskestren ini sepenuhnya akan melibatkan santri sebagai kader agar tetap tangguh setiap menghadapi permasalahan kesehatan. Nantinya, Kader Poskestren yang sudah mendapat pelatihan dari Puskesmas Mojosari tahap awal selama satu bulan itu akan bertugas mengawasi kesehatan para santri di lingkungan Ponpes tersebut.
Baca juga: Dicky Chandra Ungkap Sifat Asli Nathalie Holscher saat Tak Ada Sule: Kasihan Anaknya Masih Kecil
Baca juga: Fantasi Rizky Billar Sebelum Jadi Gebetan Lesty, Ingin Nikahi Dinda Hauw, Denny Sumargo: Normal
Baca juga: Inilah Kronologi Air PDAM Bau Solar di Kota Malang
"Kader Poskestren akan memastikan setiap santri mengkonsumsi obat penambah darah satu pekan sekali, cek kesehatan secara berkala, vitamin C sebagai daya tubuh selama Pandemi Covid-19," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Menurut dia, hasil peninjauan di Poskestren
Ponpes Hidayatul Hikmah, yang baru dibentuk ini akan mendapat pendampingan secara masif dari petugas Puskesmas Mojosari.
Dinkes Provinsi Jatim melakukan pembinaan terhadap lima Ponpes di Mojokerto yang mendapat pendampingan program Poskestren termasuk Ponpes Hidayatul Hikmah di setiap Kota/ Kabupaten di Jawa Timur.
Pelatihan kader di Puskesmas meliputi,
pengecekkan suhu tubuh, tensi darah, mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan pengetahuan tentang kesehatan penyakit ringan yang sekaligus untuk deteksi dini Pandemi Covid-19 di lingkungan Ponpes.
"Poskestren berguna untuk mendidik santri lebih berdaya dalam menghadapi masalah kesehatan sehingga jika sakit ringan bisa diobati mandiri tanpa perlu ke Puskesmas dan rumah sakit," terangnya.
Pungki menyebut adanya Poskestren dapat mencegah penyebaran dan mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 di lingkungan Ponpes seperti yang sempat terjadi di wilayah Banyuwangi. Poskestren merupakan program Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa yaitu Santri Jatim Sehat dan Berkah (Sajadah) pada 2018-2019.
"Kami mengoptimalkan Ponpes yang kemungkinan belum tersentuh sehingga ini sebagai penghubung dengan Pemerintah Daerah melalui Dinkes Kabupaten Mojokerto," bebernya.
Pembina Poskestren Ponpes Hidayatul Hikmah, Farah Qorin Najma Elsyam, menuturkan pihaknya sangat terbantu oleh adanya program binaan Poskestren tersebut. Apalagi, dia sempat kesulitan terkait kesehatan saat santri mengalami sakit ringan seperti pusing, demam dan sakit perut.
"Ada Poskestren kita tidak perlu lari-lari ke Puskesmas kalau misalnya santri sakit ringan seperti demam dan sakit perut. Kini santri khususnya kader sudah terlatih dapat menangani sesama teman mereka sendiri terkait kesehatannya," paparnya.
Farah yang merupakan istri Pengasuh Ponpes Hidayatul Hikmah Gus M. Abul Maali ini menambahkan, santri yang menjadi kader Poskestren telah memperoleh pelatihan dari Puskesmas Mojosari yakni pengecekkan tensi, ukur suhu, pemberian vitamin. Ada dua Poskestren di lingkungan santri wanita dan pria sehingga dapat mengakomodir kebutuhan kesehatan di lingkungan Ponpes.
"Jika kader Poskestren tidak mampu menangani kami Ponpes akan merujuk santri yang memerlukan perawatan lebih ke Pukesmas dan rumah sakit," pungkasnya. (Mohammad Romadoni/Tribunjatim.com)