Gandeng Railfans Tulungagung, PT KAI Gelar Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Kereta Api
PT KAI gelar sosialisasi keselamatan di perlintasan kereta api bersama komunitas Railfans +85 Kota Marmer Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah spanduk dibentangkan di perlintasan kereta api 249, di sebelah utara Stasiun Tulungagung.
Isinya berisi pesan-pesan keselamatan saat melintas di perlintasan kereta sebidang.
Spanduk dibentangkan melintang di jalan saat kereta api sedang akan lewat, sehingga bisa dilihat jelas pada pengguna jalan.
Kegiatan ini adalah bagian dari sosialisasi yang dilakukan PT KAI Daop 7 Madiun, bersama komunitas Railfans +85 Kota Marmer Tulungagung.
“Ora usah kesusu mas mengko lek ketabrak sepur malah genti aku sing ngopeni bojomu (Tidak perlu buru-buru mas, nanti jika ketabrak kereta api malah ganti saya yang merawat istrimu),” demikian salah satu tulisan yang dibentangkan.
Baca juga: Seorang Pria Meninggal Mendadak di Depan Bengkel di Kota Malang, Diduga Alami Sakit Jantung
Baca juga: VIRAL Video Penggerebekan Tersangka Narkoba di Depan Pasar Batu Lenger Sampang, 4 Orang Diamankan
Menurut Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, sosialisasi dilakukan karena banyaknya kasus temperan kereta api.
Tamperan mayoritas memang terjadi di perlintasan tanpa palang pintu dan tanpa penjagaan.
Namun temperan juga masih kerap terjadi di perlintasan dengan palang pintu.
“Temperan terjadi karena kesadaran berlalu lintas masyarakat masih rendah. Masih ada yang menerobos perlintasan di saat kereta akan lewat,” terang Ixfan.
Ixfan mengingatkan, Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), perjalanan kereta api harus diutamakan.
Sehingga saat terdengat suara sirine tanpa kereta akan lewat, pengendara lain harus menghentikan perjalanannya.
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Tradisi Seserahan Unik di Tuban Jatim - Kisah Penjual Tempe di Ponorogo
Mereka boleh melintas jika sudah memastikan tidak ada kereta api yang akan melintas.
Selama Oktober 2020 ini telah terjadi 38 temperan kereta api di wilayah Daop 7.
Turun jika dibanding periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai 42 temperan.
Jika diprosentase, turunnya angka temperan kereta api mencapau 9 persen.
“Salah satunya karena memang perjalanan kereta api dibatasi selama pandemi virus Corona. Jadi frekuensi perjalanan memang berkurang” pungkas Ixfan. (SURYA/David Yohanes)
Editor: Pipin Tri Anjani