Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Arema FC

Klarifikasi Manajemen Arema FC Mengenai Pemain Arema FC yang Merokok

Beberapa waktu lalu Arema FC sempat diterpa pemberitaan miring soal ulah tak disiplin pemainnya, yang dibeberkan Elias Alderete.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
Logo jersey ketiga Arema FC untuk musim 2019. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Beberapa waktu lalu Arema FC sempat diterpa pemberitaan miring soal ulah tak disiplin pemainnya, yang dibeberkan Elias Alderete mantan pemain tim Singo Edan ke salah satu media di Argentina.

Sepulang dari Indonesia dan kembali ke Argentina, Elias yang diwawancarai Clarin, salah satu surat kabar terbesar di Argentina, mengaku saat di Arema FC, dirinya sempat dikagetkan saat melihat rekan setimnya di Arema FC merokok.

Baca juga: TERPOPULER BOLA Nasib Nilai Kontrak Pelatih Arema FC Musim Depan hingga Hasil Lengkap Liga Champions

Baca juga: Arema FC Lebih Tertarik Datangkan Bakat Muda dari Akademi untuk Stok Pemain Lokal, Begini Alasannya

Menurut Elias hal itu tak selayaknya dilakukan pemain profesional sekelas klub kasta tertinggi di Indonesia.

Bahkan ia juga menilai sepak bola Indonesia sangat berbeda dari sepak bola Argentina.

Khususnya soal budaya yang ada di Indonesia.

Sehingga meski mau bekerja di Indonesia, ia tak ingin tinggal di Indonesia.

"Saya mengharapkan sesuatu yang lain. Tapi semuanya sangat berbeda dari Argentina. Liganya tidak begitu profesional. Saya menemukan rekan satu tim saya makan kentang goreng dan beberapa orang merokok. Tapi saya harus mengakui bahwa saat pertandingan mereka berlari dengan luar biasa cepat," kata Elias Alderete, beberapa waktu lalu.

Terkait curhatan Elias dan menanggapi tindakan tak disiplin serta tak profesional pemainnya yang merokok, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengaku menyayangkan hal yang dilakukan pemainnya.

Ruddy menilai hal itu tak mencerminkan sosok pemain profesional, karena hal itu tak baik untuk kesehatan.

"Sebenarnya dari segi kesehatan itu memang tidak bagus. Aturannya memang tidak boleh karena pemain ini olahragawan. Tapi ya bagaimana lagi, kami tidak bisa memantau mereka 24 jam."

"Itu kembali ke diri masing-masing pemain. Seharusnya kalau sadar sebagai pemain profesional itu tidak akan dilakukan," kata Ruddy Widodo pada TribunJatim.com, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Hadiri Pengukuhan Pengurus FKUB, Bupati Tuban Fathul Huda Minta Toleransi Terus Dirawat

Baca juga: Diduga Cabuli Pasien saat Proses Melayani, Dukun Pengobatan di Sampang Diamankan Polisi

Lebih lanjut Ruddy menuturkan jika sebenarnya pihaknya tahu siapa saja pemain yang merokok dan tak disiplin. Hanya saja itu sulit untuk 'disembuhkan' sebab itu kembali pada kultur yang ada di Indonesia, dan sudah tak jadi rahasia umum.

"Tapi juga kembali lagi kultur Indonesia itu hampir mirip dengan Brasil, Colombia dan beberapa negara lainnya. Beda dengan Eropa yang sangat disiplin. Memang beda antara orang luar negeri dan orang Indonesia, khususnya soal sepak bola. Yang penting bagi kami saat main dia tampil maksimal, sungguh-sungguh dan harus moncer," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved