Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kematian Maradona Berbuntut Panjang, Ada Dugaan 'Dibunuh', Rumah Dokter Pribadi Digeledah Polisi

Berita kematian Maradona kini memasuki babak baru. Kepergian legenda sepak bola itu justru berbuntut skandal dan membuat dokter pribadinya diperiksa

Editor: Taufiqur Rohman
(AFP/GLYN KIRK)
Legenda Argentina, Diego Maradona, hadir pada kemenangan 4-1 Tottenham atas Liverpool di Stadion Wembley, 22 Oktober 2017. Hasil ini adalah kekalahan besar terakhir The Reds sebelum tumbang 0-3 di markas Watford pada akhir pekan ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Berita kematian Diego Maradona kini memasuki babak baru. Kepergian legenda sepak bola dunia itu justru berbuntut skandal yang semakin panjang dan membuat dokter pribadinya diperiksa karena dugaan pembunuhan.

Eks bintang timnas Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia di rumahnya, San Andres, Buenos Aires, Rabu (25/11/2020).

Maradona disebutkan meninggal dunia karena serangan jantung.

Baca juga: Jumlah Warisan Diego Maradona untuk Keluarga Besar, Nilainya Capai Triliunan Rupiah

Baca juga: Kembangkan Motor GSX-RR, Suzuki Bertekad Pertahankan Gelar Juara MotoGP

Namun, kematian Maradona rupanya malah berbuntut skandal panjang yang tak kunjung usai.

Sebelumnya, suster yang merawat Maradona secara pribadi, Dahiana Gisela, sempat diperiksa.

Hal itu dikarenakan Gisela mengaku diminta untuk membuat laporan palsu terkait kematian Maradona.

Laporan palsu itu adalah permintaan dari sebuah perusahaan medis bernama Medidom.

Dua pegawai Medidom, Susana Cosachov (psikiater) dan Carlos Diaz (psikolog), juga ditugaskan untuk mengurus Maradona.

Belum usai dengan skandal laporan palsu tersebut, kini kematian Maradona menyeret satu nama lagi untuk diperiksa.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Duel Mike Tyson Vs Roy Jones Jr - Si Leher Beton Lebih Dominan

Baca juga: Perbedaan Bayaran Mike Tyson dan Roy Jones Jr Bagaikan Langit dan Bumi

Dia adalah dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque.

Dilansir dari Marca, Luque disebut menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kematian Dewa Sepak Bola Argentina itu.

Bahkan, jaksa dan hakim dari pengadilan di San Isidro, Buenos Aires, memerintahkan agar rumah Luque digeledah oleh 30 polisi di setiap lokasi yang sudah ditentukan.

Luque dituduh dengan tuduhan 'pembunuhan tak sengaja' lewat kelalaian medis yang dilakukannya.

Pasalnya, kepulangan Maradona usai menjalani operasi hematoma subdural pada awal November lalu tidak memiliki izin yang legal.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Maradona sempat menjalani operasi otak pada awal November.

Namun, Maradona sudah kembali ke rumahnya hanya sekitar seminggu setelah operasi, lebih tepatnya pada 11 November.

Baca juga: PT LIB akan Tanggung Biaya Vaksinasi Covid-19 untuk Klub Kontestan Liga1 dan Liga 2

Baca juga: Kemarahan Dokter Pribadi Maradona Dituduh Dalang Kematian Legenda, Nangis Terkejut Rumah Digerebek

Penyelidikan hukum terkait kematian Maradona ini rencananya akan dilakukan selama beberapa waktu ke depan.

Berbagai hal akan diselidiki oleh pihak kepolisian terkait tidak adanya dokter spesialis yang ada di rumah Maradona.

Selain itu, di detik-detik terakhir hidup Maradona kabarnya tidak ditemukan adanya ambulans terdekat dan tidak ada defibrillator yang harusnya ada selama Maradona dirawat di rumah.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved