Winger Persebaya Merasa Musim Ini Paling Berat dalam Karirnya : Tahun Ini Harus Banyak Bersabar
Momen dihentikannya kompetisi Liga 1 2020 seperti saat ini mengingatkan winger Persebaya Surabaya Bayu Nugroho dengan kejadian pada 2015 silam
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Momen dihentikannya kompetisi Liga 1 2020 seperti saat ini mengingatkan winger Persebaya Surabaya Bayu Nugroho dengan kejadian pada 2015 silam.
Pasalnya, di tahun tersebut para pesepak bola juga mengalami musim kelam karena dihentikannya kompetisi imbas dibekukannya federasi sepak bola tanah air yakni PSSI oleh Kemenpora.
"Sebenarnya ini bukan pertama kali saya merasakan kompetisi dihentikan, karena 2015 dulu juga pernah pas PSSI dibekukan," kata Bayu Nugroho kepada TribunJatim, Jumat (4/12/2020).
Namun, eks pemain Persis Solo ini merasa musim ini lebih kelam dari tahun 2015 lalu karena menjalani aktivitas serba terbatas imbas pandemi covid-19 yang melanda sejak pertengahan Maret lalu.
Baca juga: Winger Persebaya Ini Rutin Latihan Bareng Pemain Liga 1 dan Liga 2 Selama Masa Penundaan Kompetisi
Akibat pandemi itu juga Liga 1 2020 dihentikan sejak pertengahan Maret dan baru akan digulirkan Februari tahun depan. Selain itu, gaji pemain tak luput jadi korban karena mengalami pengurangan.
Secara aturan memang tidak salah karena PSSI memperbolehkan pihak klub memangkas gaji anggota timnya selama liga dihentikan.
Terbaru klub boleh membayar maksimal 25 persen dari total gaji.
Untuk Persebaya sendiri, sudah tiga kali merubah skema gaji pamainnya. Maret - Agustus pemain menerima 25 %, September - Oktober menerima 50 % dan November - Desember menerima 12,5 %.
"Pokoknya tahun ini harus banyak-banyak bersabar saja menunggu kepastian kapan liga mulai. Dulu kita masih bisa tarkam, tapi sekarang saya pilih tidak ikut gitu-gituan," tutup Bayu.
--