Pilkada Jawa Timur
10 Petahana di Jawa Timur Berpotensi Kalah di Pilkada Serentak 2020, Hanya Lima yang Menang
10 petahana di Jawa Timur berpotensi kalah di Pilkada Serentak 2020, hanya lima yang menang, siapa mereka?
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Predikat petahana di Pilkada Serentak 2020 ternyata tak selalu berbuah positif.
Dari 15 petahana di Jawa Timur yang mencalonkan kembali, hanya lima yang berhasil meraih kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat.
Paling mencolok, kegagalan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Blitar, Rijanto dan Marhaenis Urip Widodo.
Kembali maju berpasangan, mereka kalah dari penantangnya, Rini Syarifah dan HR Santoso.
Padahal, mereka juga diusung oleh partai penguasa di Blitar, PDI Perjuangan (19 kursi). Serta, ditambah lima partai lain dengan total kursi pengusung mencapai 33 kursi dari 50 kursi DPRD Blitar.
Selain mereka, sejumlah kepala daerah lain juga mengalami kegagalan di Pilkada. Di antaranya, Bupati Ponorogo (Ipong Muchlisonni), Bupati Jember (Faida), dan Bupati Mojokerto (Pungkasiadi).
Baca juga: Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada Ponorogo Naik, Namun Masih Belum Capai Target Nasional
Mayoritas wakil kepala daerah yang maju sebagai calon kepala daerah juga banyak bertumbangan. Jika tak berubah, Wakil Bupati Gresik yang kini mencalonkan Bupati, M Qosim juga kalah dengan selisih tipis, dua persen dari Fandi Akhmad Yani (perhitungan di laman KPU).
Praktis, hanya Wakil Bupati Ngawi (Ony Anwar) dan Wakil Bupati Sumenep (Achmad Fauzi) yang terpilih jadi bupati di masing-masing daerah.
Pengamat Politik Surabaya Survei Center (SSC), Mochtar W Oetomo menilai, ada tiga faktor utama penyebab tumbangnya para petahana tersebut. Paling utama, karena kepuasan masyarakat kepada petahana yang rendah.
"Semakin rendah tingkat kepuasan, kemungkinan menang kecil," kata Mochtar kepada TribunJatim.com di Surabaya, Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada Tuban 2020 Selesai, KPU: Lindra-Riyadi Menang
Gejala pandemi Covid-19 (virus Corona) juga dinilai memiliki dampak dalam mempengaruhi pemilih.
"Pandemi melahirkan banyak persoalan yang sangat komplek," katanya.
Petahana melalui pemerintah daerah seharusnya bisa menjawab persoalan ini.
"Pada situasi masyarakat yang mengalami banyak masalah, petahana dihadapkan dengan persiapan pencalonan. Ini juga tantangan," katanya.