Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Indonesia

Tips Peremajaan Kulit Wajah di Rumah Selama Pandemi Covid-19 Ala Dokter Spesialis Kulit Rika Lukas

Simak tips meremajakan kulit wajah selama pandemi virus corona atau Covid-19. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar!

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Dokumen pribadi Dokter Spesialis Kulit Rika Lukas
dr. Rika Lukas, Sp.KK saat berada di SKINHOLIC Aesthetic Clinic, Jl. K.H. Mas Mansyur No.Kav 35, RT.12/RW.11, Karet Tengsin, Jakarta, Rabu (16/12/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Sebagian besar orang mungkin sudah tahu bahwa perawatan kulit bertujuan untuk mendapatkan kulit yang sehat, kencang dan awet muda.

Segala macam cara menjaga kesehatan kulit akan dicoba, termasuk treatment peremajaan kulit.

Treatment peremajaan kulit bisa dilakukan secara mandiri di rumah.

Bahkan, bisa juga dengan melakukan treatment (perawatan) tambahan di klinik kecantikan.

Dermatologist dr. Rika Lukas, SpKK menyebutkan untuk proses peremajaan kulit optimalkan dulu dengan perawatan mandiri dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat.

"Gaya hidup termasuk menghindari faktor external yang bisa menyebabkan penuaan kulit, seperti merokok, polusi, radiasi sinar ultraviolet, stres.

Kemudian gaya hidup dan kebiasaan lainnya seperti makanan yang dikonsumsi, supplement yang diminum, aktivitas sehari-hari, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh," ungkap dr. Rika Lukas, Sp.KK saat diwawancarai wartawan TribunJatim.com, Rabu (16/12/2020). 

Dokter Spesalis Penyakit Kulit, Rika Lukas ini menyarankan pemakaian pelembap untuk membantu peremajaan kulit.

Fungsi utama pelembab adalah menjaga elastisitas kulit sehingga melindungi dari kerusakan, menjaga enzim yang berperan pada pergantian kulit dan menjaga barrier kulit (lapisan kulit terluar).

"Contohnya pada komposisi  (pelebab) ada kandungan peptide, lactic acid, urea, hyaluronic acid," ungkapnya.

Untuk diketahui, ada tiga kategori pelembab yang memiliki fungsi berbeda-beda.

"Emolien (melembutkan dan menghaluskan kulit), oklusif (membentuk barrier pada permukaan kulit dan mencegah trans epidermal water loss), dan humectant (mengikat dan menahan air di stratum korneum)," kata dokter yang lahir dan besar di Kota Jakarta.

Ada banyak bahan yang ada di dalam pelembab.

Namun, yang perlu diperhatikan saat menggunakan pelembab adalah kandungan natural moisturizing factor.

"Artinya pelembab tersebut memiliki kandungan yang mirip dengan pelembab alami pada kulit. Jadi bagi kulit yang sensitifpun akan mendeteksi kandungan yang familiar, sehingga tidak menimbulkan reaksi iritasi atau alergi," sambungnya.

Selain itu, tabir surya atau sunblock juga mampu menjaga keremajaan kulit.

Pasalnya, tabir surya memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi wajah.

"Kemudian mengenai tabir surya atau sunscreen, tujuannya adalah melindungi dari paparan sinar matahari, supaya terhindar dari penuaan kulit dini dan kanker kulit.

Sunscreen dibagi menjadi 2 yaitu organic/ chemical sunscreen (cinnamates, octisalate,oxybenzone, dioxybenzone) dan inorganic/ physical sunscreen (titanium dioxide dan zinc oxide)," papar dokter kulit yang juga bekerja di Bless Skin Care Center.

Tak hanya tabir surya dan pelembab, skincare juga bisa digunakan untuk merawat kulit agar kencang dan bebas kerut.

"Prinsipnya adalah menjaga kulit tetap sehat dan skin barrier berfungsi dengan baik sehingga terhindar dari dehidrasi, masuknya mikroorganisme, alergan,iritan, dan radiasi. Kalau hal ini terjaga, maka bisa menghentikan degradasi kolagen dan elastin, untuk mencegah terbentuknya kerutan.

Di samping itu. setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda.

Mulai dari jenis kulit kering, kulit berminyak dan kulit normal.

Semuanya membutuhkan dasar perawatan kulit yang sama.

Ketika kulit terawat dengan sehat, lapisannya akan bekerja keras untuk melindungi tubuh.

Tetapi ketika kesehatan kulit terganggu, kemampuan kulit untuk bekerja sebagai penghalang yang efektif juga akan menurun.

"Skin care yang kita gunakan harus sesuai dengan jenis kulit, apakah jenis kulit normal, kering, atau berminyak.

Jangan lupa menggunakan tabir surya bila akan terpapar sinar matahari dan pemakaiannya diulang tiap 2 jam, karena paparan sinar matahari menyebabkan penuaan kulit seperti flek, kerutan, dan kulit kendur," ucapnya.

Skin care yang digunakan untuk peremajaan kulit adalah skin care anti aging.

Sementara itu, skin care anti aging memiliki bahan dan kandungan untuk membantu mencegah penuaan dini.

"Bahan atau kadungan yang digunakan sebagai komponen krim anti aging atau peremajaan kulit dibagi jadi dua kelompok, yaitu antioksidan dan cell regulators. Antioksidan contohnya vitamin C, B3 (niacinamide), E, flavonoid.

Sedangkan cell regulators contohnya vitamin A (retinol) dan turunannya (tretinoin), peptide, growth factor

Adapun cara sederhana meremajakan kulit di tengah pandemi Covid-19 adalah dengan menggunakan skin care dan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan.

"Kalau kita bicara meremajakan kulit, artinya sudah memperhatikan masalah penuaan kulit atau skin aging di mana penuaan kulit dapat terjadi mulai dari usia 25 tahun.

Cara yang sederhana seperti menggunakan daily skin care, tabir surya, banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti mengandung vitamin C, vitamin E, carotenoid, tembaga, dan selenium," jelasnya.

Kemudian, membersihkan wajah dapat membantu meremajakan kulit.

Menurut dr. Rika Lukas, Sp.KK, membersihkan dengan sabun cukup dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam sehari.

Dokter yang berpengalaman dalam bidang Aesthetic ini juga menyarankan setiap orang untuk tidak membiarkan make up atau riasan terus menempel di wajah.

Hal itu menyebabkan timbulnya jerawat yang tidak dinginkan.

Bahkan, situasi pandemi Covid-19 ini juga memaksa kita menggunakan masker setiap hari.

Frekuensi mencuci wajah sebenarnya dibolehkan mencapai empat kali dalam sehari.

"Kalau kita memakai make up juga wajib dibersihkan, misalnya memakai make up yang tebal sebaiknya juga gunakan cleansing milk untuk jenis kulit normal atau kering dan cleansing gel untuk kulit berminyak," ungkap dr. Rika Lukas, Sp.KK.

Jadi penting untuk mencuci wajah secara rutin agar terhindar dari masalah kulit kendur atau keriput.

Jika memerlukan bantuan perawatan di klinik kecantikan maka bisa pilih treatment peremajaan kulit yang semuanya harus dilakukan oleh profesional.

"Tergantung dan sesuai kebutuhan aja. Tanda-tanda penuaan kulit bisa mulai muncul usia 25 tahun ke atas, dimana siklus pergantian kulit mulai melambat dan elastisitas kulit mulai berkurang. Misalkan mulai terlihat kerutan, kulitnya kering, timbul tanda photoaging lainnya seperti flek, kekenduran kulit, kusam, dan teksturnya kasar, atau volume wajah pada area tertentu mulai berkurang. Harus konsultasikan dulu ke dokter spesialis kulit supaya tau apa masalahnya dan mendapatkan perawatan dan terapi yang tepat, efektif, dan aman," katanya.

Semua prosedur perawatan tersebut bisa dilakukan selama masa pandemi virus corona ( Covid-19 ) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Klinik atau rumah sakit menerapkan protokol kesehatan secara baik. Yang harus diperhatikan seperti sebelum memasuki klinik atau rumah sakit, pasien diwajibkan memakai masker, discreening suhunya, lalu diminta mencuci tangan, pada saat diperiksa wajahnya tanpa masker maka pasien tidak boleh berbicara.

Dari sisi klinik, rumah sakit, dan dokternyapun harus memastikan ruangan selalu disterilkan, didisinfektan, memakai APD, mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat pasien, dan tidak melayani pasien yang datang sudah dengan tanda-tanda klinis kurang sehat.

Jadi baik dokter maupun pasien sama-sama menjaga supaya tidak tertular dan tidak menjadi sumber penularan ke pasien,” terang dr. Rika Lukas, Sp.KK.

Meremajakan kulit tak hanya dengan menggunakan produk-produk kecantikan atau membersihkannya setiap hari.

Anda juga harus memperhatikan asupan nutrisi yang baik untuk kulit.

Makanan yang dikonsumsi juga dapat membantu membuat kulit tampak lebih muda.

Dokter lulusan Universitas Sriwijaya Palembang ini memaparkan, makanan yang mengandung antioksidan bisa membantu meremajakan kulit dari dalam.

"Seperti vitamin C, vitamin E, carotenoid, tembaga, dan selenium. Vitamin C banyak didapat dari sayuran dan buah segar seperti jeruk, tomat, buah kiwi, pepaya, stroberi, anggur, cabai, kubis, dan brokoli. Vitamin E terdapat pada alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian, minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak jagung, selada, kol, juga di brokoli dan bayam.

Carotenoid bisa kita temukan pada wortel, tomat, paprika, pepaya, mangga , jeruk. Tembaga terdapat pada kerang, biji-bijian, kacang-kacangan, cokelat. Selenium bisa didapat dari padi-padian, biji bunga matahari, bawang putih, daging, ikan tuna, tiram," paparnya.

Sebagian orang mungkin merasa malas malas merawat wajah, tidak mengontrol makanan dan terkadang tidak membersihkan wajah sehari penuh.

Padahal kondisi kulit bisa berubah juga mengikuti gaya hidup seseorang.

Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Rika Lukas membagikan tips menjaga kulit wajah sehat di rumah selama pandemi virus corona.

Mulai dari membersihkan wajah, mamakai pelembab dan tabir surya hingga mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan.

"Sebaiknya secara teratur harus membersihkan wajah 2-3x sehari dengan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit, kalau kulit kita kering dan di AC seharian berarti gunakanlah pelembab, kalau sinar matahari masuk melalui jendela berarti harus menggunakan tabir surya dan diulang setiap 2 jam, dan perbanyak makan makanan yang mengandung antioksidan serta mengurangi makanan yang berlemak dan mengandung gula tinggi, karena di masa seperti ini ternyata banyak juga yang jadi jerawatan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved