Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cegah Ada Klaster Penularan Covid-19, Gubernur Khofifah Imbau Tak Gelar Perayaan Tahun Baru

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengingatkan warga Jawa Timur untuk tidak menggelar pesta perayaan tahun baru 2021.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengingatkan warga Jawa Timur untuk tidak menggelar pesta perayaan Tahun Baru 2021.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini menegaskan, pesta perayaan pergantian tahun lebih baik tidak digelar menyikapi kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

Terlebih saat ini pergerakan tambahan kasus baru Covid-19 Jatim kembali meningkat meski sempat menunjukkan penurunan dua bulan terakhir.

Sehingga saat ini di Jawa Timur ada sebanyak enam kabupaten kota yang kembali masuk ke dalam zona berisiko tinggi penularan Covid-19 atau zona merah

"Saya sudah mengkoordinasikan, untuk pesta-pesta atau peringatan pergantian Tahun Baru, kita tidak menseyogyakan untuk dilakukan," ujarnya, Kamis (17/12/2020).

Sebagaimana diketahui bahwa tambahan kasus baru warga Jatim yang terpapar Covid-19 per harinya masih di angka 700 orang lebih. Sehingga butuh adanya langkah komprehensif agar bisa menurunkan angka penularan Covid-19. 

Baca juga: Positif Covid-19, Bupati Sumenep dan Istrinya Jalani Isolasi di RS Husada Utama Surabaya

Baca juga: Covid-19 di Gresik Belum Usai, Kapolres Imbau Disiplin Protokol Kesehatan: Termasuk Saat ke Warkop

Meski begitu secara nasional, saat ini Provinsi Jatim masih berada di urutan ke empat dibandingkan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

"Tapi kita tidak bisa melihat proses penanggulangan pandemi ininsecara parsial. Tapi harus terintergrasi karena semua ini terkoneksi antara Jatim, Jabar, Jateng, DKI," tegasnya.

Selanjutnya, Khofifah juga menegaskan bahwa meski tidak ada larangan untuk melakukan liburan akhir tahun, namun pada para pengelola wisata dan industri hiburan tidak diperkenankan untuk menggelar acara perayaan tahun baru yang memicu terjadinya kerumunan. 

Hal tersebut dikatakan Khofifah berkaca pada long weekend sebelumnya. Yang akhirnya banyak menimbulkan klaster-klaster penularan baru Covid-19. Bahkan dampaknya bisa dirasakan hingga sekarang. 

"Kemarin yang paling banyak adalah klaster keluarga. Dan sekarang kita berharap bahwa masyarakat semakin disiplin, makin patuh terhadap protokol kesehatan," tegas mantan Menteri Sosial ini. (SURYA/Fatimatuz Zahroh)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved