Sebagian Jalan Raya Morowudi Gresik Masih Terendam Banjir, Pengendara Pilih Jalan Alternatif
Sebagian jalan raya Morowudi, Kecamatan Cerme masih terendam. Para pengendara memilih menggunakan jalan alternatif untuk menghindari genangan air
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebagian jalan raya Morowudi, Kecamatan Cerme masih terendam banjir.
Para pengendara memilih menggunakan jalan alternatif untuk menghindari genangan air yang cukup tinggi.
Tidak sedikit pula pengendara yang nekat melintas menerjang banjir di Jalan Raya Morowudi.
Curah hujan yang terus terjadi setiap sore mengakibatkan jalanan kembali tergenang hingga 50 sentimeter. Sepanjang 400 meter jalan terendam banjir.
Baca juga: Bawa Tas Slempang, Dua Warga Surabaya Curi Susu Formula di Empat Minimarket di Gresik
Genangan yang parah terjadi di jalan raya tepatnya di depan Kantor Desa Morowudi. Meski demikian, kendaraan masih bisa melintas. Namun harus ekstra hati-hati.
Arus lalu lintas di jalur yang menghubungkan kecamatan Cerme - Benjeng itu padat merayap. Kendaraan harus melintas dengan kecepatan rendah.
Pantauan di lapangan, kendaraan roda dua banyak yang mengambil jalan pintas. Mereka memilih masuk ke dalam gang kecil supaya terhindar dari genangan air.
Ada pula kendaraan yang sempat mogok karena melitas di titik terdalam. Sementara jalan utara lebih banyak didominasi kendaraan roda empat dan truk besar.
Salah satu pedagang makanan ringan, Junaidi harus menggunakan sepatu boots. Air menggenangi rombongnya di pinggir jalan.
"Tadi malam genangannya naik lagi," terangnya.
Dia menyampaikan, air masuk ke Morowudi setelah hujan turun di wilayah Benjeng. Intensitas hujan memang cukup sering terjadi.
"Kalau Balongpanggang dan Benjeng hujan pasti daerah sini (Morowudi) banjir," imbuhnya.
Warga sekitar bernama Suherman menambahkan, jalan alternatif yang bisa dilalui adalah jalan dusun Ngebret untuk menghindari jalan raya Morowudi yang terendam.
"Bisa lewat ngebret kalau mau ke arah benjeng atau sebaliknya," pungkasnya.
Sementara data terbaru BPBD Gresik, banjir hanya terjadi di wilayah Cerme. Area persawahan masih banyak tergenang. Desa Guranganyar, persawahan tergenang 60 hektar, tambak 40 hektar.
Yang paling parah terjadi di Desa Tambak Beras. Jalan lingkungan sepanjang 350 meter tergendang dengan ketinggian 40 sentimeter. JPD sepanjang 2000 meter tergenang dengan ketinggian 60 sentimeter. Sebanyak 200 rumah terdampak dan sejumlah fasilitas umum.
Banjir juga menggenangi Desa Pandu, ruas jalan poros desa sepanjang 50 meter dengan ketinggian air 10 - 15 sentimeter. Desa Morowudi terjadi genangan di jalan lingkungan sepanjang 100 meter dengan ketinggiar air 10 - 15 sentimeter.
Jalan poros desa Morowudi sepanjang 120 meter juga tergenang sekitar 15 sentimeter. Kemudian, jalan raya sepanjang 400 meter tergenang 50 sentimeter.
Puluhan rumah warga juga tergenang. Total ada 50 rumah di Desa Morowudi yang tergenang. Persawahan sebanyak 50 hektar dan tambak 25 hektar.
Desa Dungus jalan lingkungan sepanjang 60 meter tergenang 15 sentimeter. Dan jalan poros desa sepanjang 150 meter tergenang 20 sentimeter. Sebanyak 10 rumah dan makam di dusun kendal dan dungus juga terdampak.
Selanjutnya, Desa Jono terdapat genangan di tambak 20 hektar, jalan lingkungan sepanjang 100 meter, ketinggian air 10 sentimeter. Serta tempat pemakaman dan ponkesdes. (wil)