Pilkada Surabaya
Hari Ibu, PDIP Surabaya: Momentum Perkuat Kebijakan Pro-Perempuan di Pemerintahan ErJi ke Depan
Hari Ibu, menjadi momentum PDI Perjuangan memperkuat kebijakan pro-perempuan di Kota Surabaya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM SURABAYA - Peringatan Hari Ibu di 22 Desember rupanya memiliki makna khusus bagi PDI Perjuangan.
Melalui peringatan tersebut, menjadi momentum memperkuat kebijakan pro-perempuan di Kota Surabaya.
Suara itu disampaikan para politisi perempuan dari PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Penguatan kebijakan pro-perempuan di Surabaya, terus dilakukan di penghujung masa jabatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Legacy ini diharapkan dapat dilanjutkan terutama di masa pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji mendatang.
"Kami memastikan tidak ada diskriminasi pada kaum perempuan dan negara harus hadir dengan kebijakan yang tidak bias jender,” ujar Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Dyah Katarina.
Baca juga: Hadapi Potensi Gugatan di MK Soal Pilkada Surabaya 2020, Tim Eri Cahyadi-Armuji Siapkan Bukti Ini
Baca juga: 6 Menteri Baru di Pemerintahan Jokowi Kabinet Indonesia Maju, Risma Jadi Mensos, Budi Gunadi Menkes
Anggota DPRD Surabaya itu mengatakan, saat ini sudah semakin banyak kaum perempuan yang berkiprah di sektor publik.
Mulai dari dunia pemerintahan, bisnis, pendidikan, hingga politik.
“Tentu tren ini harus dijaga dan ditingkatkan. Kaum perempuan harus semakin banyak mengisi karir di ruang-ruang publik,” tegas Dyah.
Wakil Ketua PDIP Surabaya Khusnul Khotimah menambahkan, selama ini telah banyak kebijakan Pemkot Surabaya di era Wali Kota Bambang DH hingga Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana yang sukses mengarusutamakan kaum perempuan.
Kebijakan tersebut harus terus didorong di era kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji ke depan.
Khusnul berpendapat Gender mainstreaming harus menjadi landasan dalam politik kebijakan Eri Cahyadi-Armuji.
"Beliau berdua yang merupakan kader PDI Perjuangan pasti sangat memahami hal tersebut,” ujar Khusnul yang juga ketua Komisi D DPRD Surabaya.
Wakil Ketua PDIP Surabaya Siti Maryam menambahkan, kaum perempuan di Surabaya telah tumbuh menjadi kaum terdidik, kompeten, dan layak mengisi ruang-ruang publik.
“Apa yang telah dicapai Ibu Megawati Soekarnoputri, Ibu Puan Maharani, dan Ibu Tri Rismaharini menunjukkan,l0 perempuan bisa menjadi pemimpin tangguh di ruang publik. Banyak capaian lain tokoh-tokoh perempuan, yang menunjukkan peran sejajar kaum ibu dan kaum laki-laki di ruang publik,” ujarnya.