Berita Persebaya Surabaya
Legenda Persebaya Mat Halil Sebut Jadi Pelatih Itu Sulit dan Menguji Kesabaran
Fenomena maraknya pemain yang tertarik menjadi pelatih dengan cara mengikuti kursus kepelatihan mendapat respon dari Legenda Persebaya, Mat halil.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fenomena maraknya pemain yang tertarik menjadi pelatih dengan mengikuti kursus kepelatihan mendapat respon dari Legenda Persebaya, Mat halil.
Belakangan ini banyak pemain yang tampil di kasta teratas sepak bola nasional menunjukan ketertarikan menjadi pelatih dengan mengikuti kursus lisensi kepelatihan.
Baca juga: Piala Dunia U-20 2021 Resmi Ditunda, Ini Langkah dan Program PSSI untuk Timnas Indonesia U-19
Baca juga: Link Live Streaming Leicester vs Manchester United, Kickoff Pukul 19:30 WIB Berebut Kado Manis Natal
Rata-rata mereka tertarik mengikuti kursus kepelatihan dasar lisensi C untuk mengisi waktu saat kompetisi sepak bola nasional yang mandek total hampir setahun ini akibat pandemi Covid-19.
Itu ditunjukan oleh sejumlah pemain Persebaya seperti Oktafianus Fernando, M Syaifuddin, Hansamu Yama yang pada awal bulan Januari nanti akan mengikuti kursus kepelatihan lisensi C.
Melihat banyak pemain mulai melebarkan sayap menjadi pelatih, Legenda Persebaya Mat Halil coba mengingatkan para pemain bahwa menjadi pelatih bukanlah pekerjaan mudah.
Diketahui Mat Halil memang jadi contoh pemain yang kini menjadi pelatih.
Selain menangani Persebaya U-18, saat kompetisi nasional mandek total dia melatih sekolah sepakbola (SSB) El Faza.
Baca juga: Sejarah Hari Ini - Diwarnai Teror Laser, Malaysia Gebuk Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2010
Baca juga: Performa Arsenal Memble, Mikel Arteta Sebut The Gunners Hanya Kurang Pede
"Kalau pelatih itu, selain melatih kita juga harus menyiapkan materi latihan untuk besoknya lagi. Jadi enakan jadi pemain, datang pemanasan lalu latihan dan selesai," jelas Mat Halil, Sabtu (26/12/2020).
Pelatih yang semasa bermain ikut mengantarkan Persebaya meraih juara liga Indonesia di musim 2004 itu mengaku mulai merasakan sulitnya menjadi pelatih saat mengikuti kursus kepelatihan.
"Setelah sekolah saya paham betapa sulitnya jadi pelatih," jelasnya.
Dia lanjut menjelaskan melatih pemain SSB yang usianya masih remaja memang cukup jadi tantangan karena diharuskan sabar agar mental dan minat bermain sepak bola pemain tidak down.
Baca juga: Jadwal Boxing Day Hari Ini - Big Match Arsenal Vs Chelsea, Manchester United Jumpa Leicester City
Baca juga: Saat Tendangan Super Geledek Cristiano Ronaldo Buat Kiper Lawan Pincang dan Ditarik Keluar Lapangan
"Remaja sulitnya susah di atur karena usia segitu masih mencari jati diri. Makanya kadang kita kencang dan pelan. Tidak boleh terlalu keras takutnya mereka berontak gak mau main bola lagi," ujar Mat Halil.
Sepaham dengan Mat Halil, Rendi Irwan pemain Persebaya yang sekaligus berstatus sebagai pelatih SSB Kelud Putra klub asal Sukodono, Sidoarjo itu mengaku sulit menjadi pelatih.
"Jujur enak jadi pemain. Kalau pelatih itu kita harus menyusun program latihan dan datang lebih dulu dari pada pemain," kata pemain yang mengantongi lisensi C kepelatihan pada awal tahun 2020 lalu.