Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kematian Pemuda Asal Rembang Menuai Kejanggalan, Bahkan Makam Rencana Bakal Dibongkar

Kematian Durrokhim (23), asal Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menuai kejanggalan

Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ M Sudarsono
Rekonstruksi tewasnya pria Rembang 

Laporan Wartawan TribunJatim.comMochamad Sudarsono

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Kematian Durrokhim (23), asal Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menuai kejanggalan.

Berdasarkan informasi awal, pemuda tersebut diketahui meninggal terlindas truk yang dikemudikan Abdul Wahid yang merupakan teman korban, pada Kamis, (13/08/2020) pukul 19.30 WIB.

Meski kasus sudah berbulan-bulan, namun pihak keluarga masih menuntut keadilan karena menduga kematian Durrokhim tak wajar.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pembelajaran Tatap Muka 5 SMP di Bondowoso Ditunda

Kuasa hukum keluarga korban, Nang Engki Anom Suseno mengatakan, adanya indikasi kejanggalan di balik peristiwa tewasnya pria asal Rembang di lapangan tepi jalan Desa Kebonagung, Kecamatan Rengel, Tuban.

"Kita berharap kasus itu diungkap secara terbuka, sebab terdapat kejanggalan atas meninggalnya korban. Semoga kasus bisa diusut secara profesional dan terbuka," ujar Engki seusai mendatangi Mapolres Tuban, Senin (28/12/2020).

Engki menduga, Durrokhim meninggal dunia bukan karena terlindas truk, melainkan mengarah ke dugaan pembunuhan setelah ada acara di Rengel.

Kejanggalan lain yaitu ia melihat daun telinga korban berlubang, dan pada dada tubuhnya juga ada luka lebam yang diduga berasal dari pukulan benda tumpul atau keras.

Terlebih, teman korban yang mengetahui kejadian tersebut tidak langsung melaporkan kepada pihak berwajib atau kepolisian.

"Kemungkinan tewas terlindas truk sangat kecil, karena kondisi tubuh korban tidak hancur. Diduga korban meninggal karena terkenal pukulan atau hantaman benda tumpul," beber Nang Engki.

Lawyer muda itu menjelaskan, jenazah korban saat dimandikan masih dalam keadaan dikerumuni semut, tidak ada perawatan sama sekali dari rumah sakit dan kejadian itu juga tidak langsung dilaporkan pihak kepolisian.

Pihaknya siap memberikan informasi dan data kepada kepolisian agar kasus itu segera terungkap, terkait penyebab meninggalnya korban.

Bahkan, pihak keluarga korban mempersilahkan makam untuk dibongkar demi kepentingan penyelidikan.

"Meski sudah ada kata damai, namun setelah 11 hari kejadian pihak keluarga korban melaporkan kepada Polsek Rengel, Polres Tuban. Alasannya, pihak keluarga tidak percaya jika korban meninggal dunia karena terlindas truk. Keluarga sangat siap jika makam korban dibongkar untuk dilakukan autopsi," tegas Engki.

Menanggapi hal itu, Kasat Satreskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri menyatakan, telah meminta keterangan sejumlah saksi dan melakukan rekonstruksi kasus tersebut.

Bahkan, rencananya juga akan dijadwalkan untuk membongkar makam korban guna melengkapi data penyidikan yang diperlukan.

"Sudah penyidikan, hasil bongkar makam korban nanti yang menentukan apakah terlapor jadi tersangka atau tidak," pungkasnya.(nok)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved