Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mantan Napi Teroris Ali Fauzi Manzi Sebut Radikalisme itu Berproses

Mantan narapidana terorisme, Ali Fauzi Manzi menyebut jika terorisme itu berproses. Eks Jemaah Islamiyah (JI) menyampaikan hal seputar radikalisme

Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Willy Abraham
Mantan napi teroris Ali Fauzi Manzi 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Mantan narapidana terorisme, Ali Fauzi Manzi menyebut jika terorisme itu berproses. Eks Jemaah Islamiyah (JI) menyampaikan hal seputar radikalisme dalam Forum Group Discussion (FGD) di salah satu hotel di Gresik.

“Radikalisme berproses, radikalisme bukanlah sebuah produk dari keputusan yang singkat tetapi hasil dari proses panjang yang perlahan lahan mendorong seseorang komitmen pada aksi kekerasan atas nama Tuhan,” ujar Fauzi.

Ali yang saat ini menjabat sebagai direktur Yayasan Lingkar Perdamaian ini menceritakan bagaimana pertama kali menjadi kombatan merakit bom. Saudara dari Ali Gufron, Amrozi dan Ali Imron belajar merakit bom mulai dari 1 kilogram hingga 1 ton.

Baca juga: Asik Karaoke di Warung Kopi, Warga Lumajang Dibacok Tetangganya karena Suaranya Keras

Ali pun bergabung berangkat dari surat dari medan perang di Afghanistan, baiat NII (Negara Islam Indonesia), baiat JI (Jemaah Islamiyah) dan dikirim hambali ke camp militer.

“Terorisme penyakit komplikasi, akar terorisme tidaklah tunggal bahkan saling berkaitan karena itu cara penanganannya juga tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal. harus banyak aspek, perspektif dan metodologi. ibarat sebuah penyakit, terorisme ini termasuk penyakit yang sudah mengalami komplikasi, butuh dokter spesialis dan juga obat yang tepat,” terangnya. 

FGD yang digelar Polres Gresik ini bersama Parpol dan Ormas Kepemudaan dalam rangka menguatkan kebhinekaan untuk menangkal radikalisme dan intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan, kegiatan ini sebagai pengingat bahwa Negara Indonesia adalah negara yang majemuk berupa kebhinekaan suku bangsa agama dan ras ini adalah harus disyukuri dan dijaga bersama. 

Alumnus Akpol 2001 merasa bangga kepada masyarakat yang telah menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kegiatan kegiatan berjalan aman dan tidak berbau SARA, termasuk kegiatan Pilkada berjalan dengan aman dan lancar menghasilkan keputusan yang bisa dihormati oleh semua pihak ini merupakan usaha kita bersama sebagi wujud persatuan dan kesatuan. 

“Ancaman untuk merusak persatuan dan kesatuan sudah mulai muncul benih benih yaitu aksi terorisme, perlakuan SARA dan kegiatan intoleransi ini harus kita hindari, maka dari itu kita bersama sama harus menjaga agar negara indonesia tetap utuh NKRI harga mati untuk itu mari kita bersama sama untuk menjaganya,” tegasnya.

“Kami harapkan dalam kegiatan pada pagi hari ini mari kita bersama sama memantapkan rasa ukhuwah persatuan dan kesatuan antar umat beragama antar golongan yang ada di Gresik semakin erat dan kuat,” sambungnya.

Ditambahkan Dandim 0817 Letkol Inf Taufik Ismail mengatakan, dalam rangka menangkal masuknya paham radikal ada dua yaitu  cegah usia sejak dini dan generasi muda.

Kapolres Gresik memberikan penghargaan kepada ustadz Ali Fauzi Manzi, Ketua PCNU Gresik KH.Chusnan Ali, Ketua PD Muhammdiyah Gresik H. Taufiqullah Ahmadi, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gresik KH. Moh. Toha. (wil)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved