Virus Corona
Padahal Lebih Miskin dari Indonesia, Tapi Timor Leste Disebut Berhasil Tangani Covid-19 Lebih Baik
Padahal negaranya lebih miskin ketimbang Indonesia, tapi Timor Leste disebut sangat berhasil dalam menangani pandemi Covid-19 lebih baik.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Negara Timor Leste lebih miskin dari Indonesia.
Meski begitu, Timor Leste berhasil menangani Covid-19.
Bahkan penanganan Timor Leste lebih baik dari Indonesia.
Apa rahasianya?

Timor Leste memiliki sistem kesehatan yang buruk.
Negara tersebut juga merupakan salah satu negara termiskin di Asia.
Meski begitu, penanganan Covid-19 di Timor Leste disebut jauh lebih baik daripada di Indonesia.
Padahal sistem kesehatan di Indonesia sudah jauh melampaui Timor Leste.
Dikutip dari Al Jazeera via Intisari (grup TribunJatim.com), negara tersebut sampai sekarang laporkan hanya 44 kasus infeksi Covid-19, dengan tingkat kefatalan nol, Senin (28/12/2020) kemarin.
Menurut Johns Hopkins University, tingkat perebakan wabah Covid-19 di sana terkecil kedua di Asia Tenggara setelah Laos.
Para ahli memuji aksi cepat pemerintah Timor Leste, yang menerapkan pengaturan ketat di perbatasan dan menyelesaikan testing serta peningkatan fasilitas kesehatan selama beberapa minggu saja.
Selain itu pemerintah Timor Leste juga berkenan bekerja dengan para ahli untuk cara terbaik menangani Covid-19 di negara mereka.
Baca juga: Ratapan Pasien Covid-19: Daging Seperti Sabun, Kopi Bau Asap Mobil, Itu Keji!, ini Penjelasan Ahli
Direktur eksekutif program Gawat Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan mengatakan di awal bulan ini, jika Timor Leste pernah bertumpu sepenuhnya pada PBB dan dukungan organisasi nirlaba.
"Sangat mengharukan jika negara yang masih rapuh dan masih berkembang untuk menjadi negara, masih memerlukan banyak dukungan eksternal, dapat mendemonstrasikan jika mereka dapat mengendalikan penyebaran penyakit seperti Covid-19," ujarnya.
Rupanya, di Bumi Lorosa'e yang memiliki total populasi sebesar 1,2 juta, mereka tidak memiliki pilihan lain selain bertindak cepat.
Para ahli mengatakan, Timor Leste tidak bisa menanggung kelumpuhan ekonomi dan kesehatan, dan akan kesulitan mengembalikan kondisi menjadi normal jika infeksi meningkat drastis.
Negara kecil ini hanya memiliki pendapatan per kapita sebesar 1.560,51 dollar di tahun 2019, setara dengan Rp2,3 miliar, menurut data World Bank.
Meskipun virusnya masih terkendali, ekonomi Timor Leste masih diperkirakan akan berkontraksi sampai 6,8% di tahun 2020.
Kontraksi ini menjadi penurunan terburuk sejak kemerdekaan mereka.
Baca juga: Jateng Sudah Deteksi Adanya Mutasi Virus Corona Baru, Warga Diminta Waspada, Bagaimana di Jatim?
Awal tahun 2020 ini, Timor Leste tidak hanya menghadapi Covid-19, tapi juga krisis politik.
Timor Leste dulunya adalah koloni Portugis untuk berabad-abad lamanya sebelum Indonesia menyerang wilayah itu di tahun 1975.
Lebih dari 20 tahun pemerintahan yang disebut brutal, ratusan ribu warga tewas.
Tahun 2002, Timor Leste akhirnya merdeka dari Indonesia setelah tiga perempat dari dewan elektorat memilih meninggalkan Indonesia dalam referendum susunan PBB.
Mariano Ferreira telah bekerja sebagai peneliti untuk organisasi nirlaba La'o Hamutuk di Dili.
Ia bekerja selama 12 tahun dan mengawasi operasi agensi pemerintahan di negara Timor Leste.
Ia mengatakan jika pemerintah segera lakukan tindakan gawat darurat seminggu setelah Timor Leste melaporkan kasus Covid-19 pertama pada 21 Maret 2020.
"Semua aktivitas publik dan pribadi serta sarana pemerintah ditutup, perkumpulan massa tidak boleh diadakan."
"Sehingga kami merasa memang sedang darurat dan semua kembali ke kampung halaman masing-masing dari Dili dan tinggal di sana," ujarnya, menambahkan jika sekolah juga ditutup.
Baca juga: Cara Mudah Sembuh dari Gejala Ringan Virus Corona di Rumah Menurut Dokter, Tak Perlu ke RS
Status darurat telah diperpanjang sampai 2 Januari 2021 dan perbatasan akan tetap ditutup untuk para warga asing kecuali penduduk.
Penerbangan internasional juga ditunda kecuali untuk urusan pemerintah dan kemanusiaan.
Siapapun yang masuk ke Tmor Leste harus dikarantina selama 14 hari dalam fasilitas yang diatur oleh pemerintah.
Kecamatan Cova Lima, yang merupakan perbatasan dengan Indonesia, biasanya ramai dengan warga Timor Leste berkumpul dengan keluarga yang ada di Indonesia.
Namun, pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan karena perbatasan ditutup dan karantina dilaksanakan.
"Di Cova Lima, kadang bahan makanan datang seminggu sekali."
"Namun hanya bahan-bahan saja yang masuk, orang-orangnya tidak boleh," ujar Kepala Palang Merah Timor Leste, Domingos Gavrila Amaral, di kantor Cova Lima.
Baca juga: Unggahan MYD di 2017 Jadi Sorotan, Ungkap Kerinduan, Tahun yang Sama Video Syur Gisel Dibuat
Pengawasan masyarakat juga memainkan peranan penting.
Siapapun yang masuk dari Indonesia harus dites dan dikarantina terlebih dahulu.
Sedangkan mereka yang langsung pulang akan dilaporkan kepada pemerintah Timor Leste.
Timor Leste telah berubah, awalnya negara itu sama sekali tidak memiliki kapasitas tes Covid-19 dan hanya mengandalkan Australia.
Sampel dikirim ke Australia dan hasilnya diterima 2-4 hari kemudian di hari kerja.
Timot Leste juga tidak memiliki fasilitas isolasi dan karantina dan kemampuan pulih yang kecil.
Meski begitu, kini, Timor Leste bisa lakukan tes lebih cepat dan memiliki strategi pengujian yang bagus.
Baca juga: Spoiler Teaser My Lecturer My Husband Episode 6, Arya Takjub Inggit Pole Dance, Makin Mesra?
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Negaranya Lebih Miskin Dari Indonesia, Timor Leste Malah Diklaim Berhasil Menangani Covid-19 Lebih Baik Daripada Indonesia, Apa Rahasianya?.