Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Sidoarjo

Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo Masih Tinggi, Rencana Pembelajaran Tatap Muka Dibatalkan

Kondisi penyebaran Covid-19 di Sidoarjo terbilang masih tinggi. Sejak akhir tahun kemarin, angkanya terus meningkat.

Penulis: M Taufik | Editor: Pipin Tri Anjani
Freepik
ILUSTRASI - Kondisi penyebaran Covid-19 di Sidoarjo terbilang masih tinggi. Sejak akhir tahun kemarin, angkanya terus meningkat. 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Kondisi penyebaran Covid-19 di Sidoarjo terbilang masih tinggi. Sejak akhir tahun kemarin, angkanya terus meningkat.

Termasuk jumlah warga yang terkonfirmasi positif, maupun yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menyebut, pekan kemarin RSUD Sidoarjo sampai overload. Dari 225 bed yang tersedia untuk perawatan pasien Covid-19, semua terusi penuh dan masih ada 16 pasien yang menjalani perawatan di IGD sambil mengantre kamar isolasi.

“Hari ini sudah menurun jumlahnya. Bed-nya bahkan sudah kembali longgar. Namun penurunan itu belum signifikan,” ujar Cak Hud, panggilan Hudiyono, Kamis (7/1/2021).

Dia tidak hafal angkanya, hanya dikatakan ada penutunan sekira 5 persen. Tapi lagi-lagi disebut belum signifikan karena harapannya penurunan bisa sampai kisaran 50 persen.

Baca juga: Pantas Sopir Chacha Sherly jadi Tersangka Kecelakaan, Penyebab Sebenarnya Dikuak Polisi, Lihat Nasib

Baca juga: Lagi-lagi Kantor Kelurahan di Kota Blitar Tutup Sementara Setelah Satu Pegawainya Positif Covid-19

“Tingkat kesembuhannya juga cukup bagus. Kami tidak hafal angkanya. Demikian juga terkait angka kematian, meskipun ada penambahan tapi tidak masuk kategori tinggi. Masih di bawah rata-rata Jawa Timur dan Nasional,” urainya.

Melihat kondisi penyebaran Covid-19 yang masih mengkhawatirkan, rencana belajar tatap muka atau memasukkan kembali siswa sekolah pada Januari 2021 ini juga dibatalkan.

Diundur sampai kondisinya dirasa benar-benar aman.

“Belajar tatap muka awalnya kita rencanakan Januari, tapi melihat kondisi masih zona oranye tentu belum aman. Sehingga kita harus menunggu lagi sambil berusaha agar angka penyebaran bisa terus ditekan. Jika sudah masuk zona kuning, belajar tatap muka bisa kembali dilakukan,” lanjut Cak Hud. (SURYA/M Taufik)

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved