Gelandangan yang Ditemui Mensos Risma saat Blusukan Bantah Settingan & 'Bisa Main Drakor': Rp15 Ribu
Pengakuan gelandangan yang ditemui Mensos Risma saat blusukan, bantah setting-an dan dituding 'bisa main drakor', ungkap pekerjaan sehari-hari.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Seorang tunawisma yang ditemui Mensos Risma saat blusukan di Sudirman dituding gelandangan settingan.
Seorang netizen mencantumkan narasi yang mengatakan bahwa orang yang ditemui Risma bukan gelandangan.
Bahkan ia menyebut, gelandangan itu bisa main drama Korea (drakor) tanpa casting.
Menolak disebut gelandangan settingan, gelandangan itu angkat bicara.

Mensos Risma tengah menjadi bahan perbincangan publik.
Hal ini lantaran aksi blusukannya di sejumlah daerah di Jakarta.
Dalam beberapa blusukannya tersebut, Risma sempat menemui sejumlah gelandangan atau tunawisma.
Namun, aksi blusukan Risma tersebut justru mengundang nyinyiran di media sosial.
Salah satunya adalah akun Twitter @Andhy_SP211.
Akun tersebut mengunggah beberapa foto terkait gelandangan yang ditemui Risma.
Ia juga mencantumkan narasi yang mengatakan bahwa orang yang ditemui Risma bukan gelandangan.
"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan, bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny..," demikian bunyi narasi yang ditulis akun Twitter @Andhy_SP211.
"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga ," tulis akun Facebook Adhe Idol yang kemudian di-capture dan diunggah di akun Twitter @Andhy_SP211.
Posting-an itu pun viral di media sosial dan mendapat komentar beragam dari warganet.
Baca juga: CCTV Sudirman Bukti Keaslian Blusukan Mensos Risma yang Dicurigai Publik, Pemprov Ungkap Faktanya
TribunJakarta.com mencoba menelusuri kebenaran dari posting-an tersebut dengan menemui sosok gelandangan yang dimaksud.
Sosok itu bernama Nur Saman (69), faktanya, pria paruh baya ini memang seorang gelandangan.
Sehari-hari, Nur Saman berprofesi sebagai pemulung, menurut pengakuannya.
Ia mengaku kerap berpindah-pindah tempat saat memulung.
"Biasanya ke arah Pasar Rumput, Halimun, nanjak gedung-gedung tinggi di Sudirman, Kokas (Kota Kasablanka), balik lagi ke Saharjo. Muter-muter aja," kata Nur Saman saat ditemui di tepi kali di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021).
Selain memulung, Nur Saman juga kerap bekerja di salah satu tempat tambal ban.
Tujuannya adalah mendapatkan tambahan uang di luar penghasilannya sebagai pemulung.
"Misalnya tambal ban 3 motor. Saya dapat 1, dia (pemilik tambal ban) dapat 2. 1 motor kan Rp15 ribu," ujar dia.

Baca juga: Pengamat Sebut Blusukan Risma Bisa Jadi Fitnah, Rocky Gerung: Bersihkan Gorong-gorong di Kantor Bu
Nur Saman mengaku tidak memiliki tempat tinggal, ia tidur di trotoar tepi kali dengan beralaskan terpal.
"Di sini anginnya gede, terus enggak ada nyamuk. Kalau hujan pindah ke emperan toko," ucap Nur Saman.
Nur Saman merupakan pria asal Indramayu, Jawa Barat, namun, mengaku sudah merantau ke Jakarta sejak kelas 2 SD.
"Istri di Indramayu, sudah lama enggak pulang, sudah 4 tahun enggak ketemu," kata dia.
Baca juga: Simpang Siur Sebab Chacha Sherly Meninggal, Hasil Olah TKP Tak Bisa Menipu, Cita Citata: Stop Hoax
Identitas pengemis ditemui Mensos Risma saat blusukan pun disorot Anies Baswedan.
Isu mengenai tunawisma di DKI Jakarta kembali mencuat setelah aksi blusukan Mensos Risma di sejumlah wilayah di Jakarta.
Salah satu yang paling menarik perhatian netizen adalah adanya gelandangan di jalan protokol kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021) lalu.
Risma menemukan gelandangan kemudian menghampiri dan mengajak berdialog.
"Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan Balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung."
"Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, ndak kehujanan," kata Risma.
Baca juga: Tragis Kronologi Chacha Sherly Kecelakaan, Saksi Mata Sebut Mobil Terpental: Nyebrang ke Kanan
Kini, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Anies Baswedan meminta Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memeriksa pengemis yang ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di kawasan Sudirman-Thamrin.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Ariza juga mengaku heran dengan keberadaan tunawisma yang ditemukan oleh Mensos Risma.
Dia mengaku sudah puluhan tahun hidup dan tinggal di Jakarta, akan tetapi tidak pernah mendengar ada tunawisma hidup di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin.
"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur 4 tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," kata dia.
Baca juga: Pantas Chacha Sherly Cedera Berat di Kepala & Patah Tulang, Kondisi Mobilnya Ringsek Tinggal Separuh
Dia tidak memungkiri di DKI Jakarta memang ada tempat-tempat yang mungkin dijadikan tempat tinggal para tunawisma.
Tapi tempat tersebut biasanya berada di pinggir kota Jakarta, tidak langsung berada di tengah kota seperti di Jalan Sudirman-Thamrin.
"Kalau ada (tunawisma) di pinggiran-pinggiran (kota) ada betul, kalau ada di kolong jembatan ada betul," ucap dia.
Namun hal tersebut juga tidak hanya terjadi di Jakarta saja, di kota-kota besar di Indonesia, bahkan di negara lain pun, memiliki masalah yang sama seperti Jakarta soal tunawisma.
Baca juga: Barbie Kumalasari Pernah Sebut Jennifer Jill Nenek-nenek Ancol, Istri Ajun Kirim Bunga, Kini Akur?
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Blusukan Risma Dianggap Settingan, Terungkap Ini Sosok Gelandangan yang Ditemui di Trotoar dan di Kompas.com dengan judul Anies Minta Dinsos Cek Identitas Pengemis yang Ditemukan Mensos Risma di Sudirman-Thamrin.