Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Sebelum SJ 182 Jatuh, Ibu Kopilot Fadly Tanya Tujuan Berikutnya ke Anak, 'Belakangan', Ayah Terpukul

Cerita obrolan terakhir Kopilot Fadly Satrianto dan ibunya diungkap sang ayah. Pagi hari sebelum insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Twitter via TribunBatam dan Kompas TV
Potret Kopilot Fadly Satrianto asal Surabaya yang jadi penumpang Sriwijaya Air SJ 182. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita telepon terakhir Kopilot Fadly Satrianto dan ibunya.

Cerita obrolan terakhir Kopilot Fadly dan ibunya diungkap sang ayah, pagi hari sebelum insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Tak disangka satu pertanyaan ke Kopilot Fadly Satrianto kini seolah terjawab.

Sang ayah begitu terpukul.

Diketahui, Kopilot Fadly Satrianto (28) menjadi satu di antara 62 korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).

Fadly merupakan kru nonaktif yang menumpang pesawat tersebut ke Pontianak untuk penugasan membawa Nam-Air ke tempat lain.

Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki, dengan pilu mengungkap sosok anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut.

Baca juga: Penampakan Benda Bertuliskan Marvel di Dasar Laut Lokasi SJ 182 Jatuh, Badan Pesawat Jadi Kepingan

Dilansir TribunJatim.com dari TribunWow, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Senin (11/1/2021).

"Dia ekstra kru, duduk di nomor 31," ungkap Sumarzen Marzuki.

Ia menyebut terakhir kali mendengar kabar dari Fadly adalah tepat sebelum keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Komunikasi terakhir itu hari Sabtu pagi, dengan mamanya dia telepon," tutur Sumarzen.

Baca juga: UPDATE Penemuan Black Box Sriwijaya Air SJ 182, Lokasi Ditemukan, Tim Penyelam: Pesawat Hancur Total

Sang ayah menjelaskan hal itu sudah menjadi kebiasaan Fadly.

Umumnya sebelum ia berangkat untuk bekerja sebagai co-pilot, Fadly selalu pamit kepada ibunya dan anggota keluarga yang lain.

Ia juga akan memberi kabar tujuan penerbangan berikutnya.

"Fadly ini biasanya ke mana dia terbang, tiga jam sebelum berangkat dia selalu telepon, minimal WA (WhatsApp), ke kami," kata Sumarzen.

"Bahwa dia hari ini terbang ke mana, tujuannya ke mana, selanjutnya ke mana lagi," jelasnya.

"Biasanya dia sampaikan," tambah sang ayah yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, dikutip TribunJatim.com, Senin (11/1/2021).

Keluarga Fadly Satrianto, kru pesawat Sriwijaya Air
Keluarga Fadly Satrianto, kru pesawat Sriwijaya Air (TribunJatim.com/ Yusron Naufal Putra)

Tidak hanya itu, setelah mendarat Fadly segera menyelesaikan berkas-berkas dan menghubungi keluarganya lagi.

"Sampai landing di mana dia sampai, setelah dia menulis semua laporan yang diperlukan, dia telepon lagi," kata Sumarzen.

"Mengabari lagi," tambahnya.

Ia mengakui sang putra bungsu memang cukup intens berkomunikasi dengan keluarganya.

"Terutama dengan mamanya," ungkap Sumarzen.

Baca juga: Keluarga Ungkap Sosok Fadly Satrianto Kru Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Dikenal Santun dan Soleh

Pada pagi hari sebelum insiden tragis itu, Fadly juga menghubungi sang ibu bahwa ia berangkat ke Pontianak.

Fadly memberi tahu ia menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut sebelum nantinya ditugaskan dari Pontianak.

"Dia telepon sama mamanya, bahwa pagi ini dia akan terbang ke Pontianak," kata Sumarzen.

"Mamanya tanya, 'Apakah membawa pesawat atau sebagai penumpang biasa?'," lanjut dia.

"Dia bilang, 'Sebagai penumpang biasa', istilahnya ekstra kru," terangnya.

Setelah itu ibunya menanyakan sesuatu dalam komunikasi terakhir dengan putra bungsunya.

"(Ibunya tanya), 'Setelah itu dari Pontianak ke mana?'. Belum tahu, biasa ditentukan belakangan saja," jelas sang ayah.

Lihat videonya mulai menit 3.20:

Dikenal Santun dan Soleh

Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga Fadly Satrianto.

Sosok extra crew pilot itu tetap diharapkan ditemukan dalam kondisi selamat. 

Pihak keluarga terus menunggu kabar pria 28 tahun tersebut.

Orang tua dan saudara, berharap alumnus Unair itu dapat pulang dalam keadaan selamat ke Surabaya. 

"Harapan kami, anak kami bisa ditemukan bersama penumpang lain dalam keadaan selamat," kata ayahanda Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki kepada TribunJatim.com, Minggu (10/1/2021). 

Baca juga: Suasana Rumah Keluarga Fadly di Surabaya, Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Ramai Sanak Family

Fadly Satrianto merupakan anak ketiga dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani. Di mata keluarga, Fadil dikenal pribadi yang santun dan ramah. 

Ayahnya mencoba untuk tetap tegar.

Meskipun dia mengaku keluarga merasa sedih namun dia berpasrah pada takdir.

Dia mencoba ikhlas dengan musibah yang terjadi itu. 

Baca juga: Salat Terakhir Bersama Ayah, Lambaian Adik, Tangis Pria Keluarganya Ada di SJ 182: Mau Kemana Dulu

Sementara sang Ibunda, Ninik Andayani terus dihibur oleh anggota keluarganya yang lain.

Dia yang nampak begitu terpukul itu dikuatkan oleh anggota keluarga yang lain. 

Pagi sebelum berangkat, Fadly memang sempat menghubungi ibundanya untuk ikut terbang ke Pontianak.

Ternyata itu merupakan komunikasi terakhir Fadly dengan keluarga. 

Baca juga: Postingan Terakhir Ocky Pramugara Sriwijaya Air SJ 182 Bak Firasat? Bukan Foto Sendiri, Yaudah Ayo

Diketahui, Fadly selama ini bekerja sebagai kopilot di Nam Air, salah satu anak perusahaan Sriwijaya Air

Dia ikut dalam penerbangan Jakarta-Pontianak lantaran mendapat tugas. Nantinya dari Pontianak dia akan membawa pesawat untuk tujuan lain.

Sehingga, di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu, Fadly termasuk Extra Crew Pilot. 

Hariyanti, tante Fadly sampai tak kuasa menggambarkan sosok keponakannya itu di mata keluarga. 

"Fadly itu orangnya baik, sholeh. Dia anak baik," kenang Hariyanti sembari menahan tangis. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kesaksian Ayah Co-Pilot Fadly Satrianto, Ibu Korban SJ 182 Tanya untuk Terakhir Kalinya: Ke Mana?.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved