Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hati-hati, Hindari Hal Berikut Ini Agar Motor Terhindar dari Bahaya Kebakaran Saat Berkendara

Mulai dari yang disebabkan oleh kelalaian pengendara hingga yang terjadi secara tiba-tiba karena hal tak terduga

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Januar
Istimewa/TribunJatim.com
Salah satu faktor yang memicu terjadinya kebakaran motor saat berkendara adalah oli yang bocor, oleh karenanya jika ditemui oli yang merembes segara bawa motor anda ke Ahass terdekat. 

Disisi lain saat melakukan perawatan berkala setiap 4000 km, harus juga dipastikan kondisi saluran/selang bahan bakar dalam kondisi yang baik.

Kata Naim, dalam melakukan pemeriksaan itu sendiri, harus dilakukan oleh mekanik yang memiliki kompetensi yang baik, karena bisa jadi saat pemeriksaan (misalnya pemeriksaan tekanan bahan bakar) ditemui  part atau peranti tertentu yang memang kondisinya menunjukan harus diganti.

Ketiga, oli yang bocor.

Sebelum berkendara ada baiknya, untuk mengecek kondisi seluruh bagian motor. Termasuk juga pada komponen yang menampung oli dan perhatikan apakah ada kebocoran atau tidak.

Salah satu fungsi Oli sendiri, kata Naim adalah sebagai pendingin/menyebarkan panas engine.

Oleh karenanya, kurangnya jumlah oli dapat mengakibatkan naiknya temperature engine diatas temperature normalnya.

Sedangkan, jika ditemukan oli yang merembes, segera ganti komponen tersebut.

Karena oli yang bocor dapat berbahaya jika dibiarkan.

"Olie berperan penting dalam engine kendaraan, diantaranya menjaga temperature atau pendingin engine, oli yang bocor dapat mengakibatkan kerusakan yang parah pada mesin motor. Karena kinerja motor berkurang atau bahkan dapat mogok. Lakukan service dan ganti olie rutin pada bengkel AHASS agar kondisi kendaraan bisa diketahui atau terpantau dan dapat menghindari kerusakan lebih lanjut (parah)," jelas Naim.

Untuk faktor yang keempat pemicu terjadinya kebakaran, kata Naim adalah kondisi mesin yang terlalu panas.

Selama kondisi motor menyala, maka akan menghasilkan panas di area engine dan system gas buang/knalpot.

Bahkan, panas tersebut akan semakin tinggi saat dikendarai dalam waktu yang lama, misalnya keluar kota atau dikendarai berjam-jam, apalagi dalam kecepatan tinggi.

Namun, selama sepeda motor dalam kondisi terawat, motor tidak masalah digunakan pada kondisi tersebut.

Kendati demikian, biasanya ada pula faktor eksternal yang dapat memicu terjadinya kecelakaan dan bahkan sampai terjadi kebakaran.

Misalnya, sesuatu yang menempel di bagian engine atau knalpot yang panas.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved