Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

'Baca Sholawat', Obrolan Terakhir Suami dengan Istri yang Naik Pesawat SJ 182 Lalu Jatuh: Jam 14.05

Istri Syarif, Panca Widya Nursanti, menjadi salah satu korban Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (14/1/2021) lalu

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/ IRA GITA dan GARRY LOTULUNG
Cerita suami tunggu identifikasi istrinya yang jadi korban Sriwijaya Air SJ 182. 

TRIBUNJATIM.COM - Syarif Rafiq (49) pilu mengenang curhatan terakhir istrinya sebelum naik Sriwijaya Air SJ 182 kemudian mengalami kecelakaan.

Saat itu, Syarif Rafiq meminta penumpang Sriwijaya Air SJ 182 itu baca sholawat.

Kini, Syarif Rafiq menanti hasil identifikasi.

Ilustrasi pesawat dugaan penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
Ilustrasi pesawat dugaan penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 (Tribun Jambi)

Pada Kamis (14/1/2021), Syarif Rafiq terlihat mengelilingi area tempat material pesawat Sriwijaya Air di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mata sayunya terus tertuju pada serpihan pesawat yang terhampar di atas aspal berlapis terpal putih.

Istri Syarif Rafiq, Panca Widya Nursanti, menjadi salah satu korban Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (14/1/2021) lalu.

Syarif mengaku sudah dua hari ini berada di Jakarta bersama kerabatnya. Ia datang ke sini untuk mencari tahu kondisi evakuasi korban yang telah beberapa hari ini dilakukan oleh Tim SAR.

"Mencari kejelasan korban aja. Tadi sudah mengunjungi posko Kemensos, Basarnas. Mengenai kondisi menjembatani dengan pihak terkait supaya menjadi kebutuhan informasi tentang kondisi korban," kata Syarif saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Video Kondisi Dasar Laut Lokasi Evakuasi Korban Sriwijaya Air, Jenazah yang Teridentifikasi Baru 4

Syarif menuturkan, ia telah memberikan kebutuhan data yang diperlukan terkait pencarian jenazah sang istri.

"Masih menunggu (hasil identifikasi). Tapi data-data yang diminta sudah saya berikan, sudah diinformasikan ke pada pihak terkait," ucap Syarif.

"Untuk kondisi istri saya data sudah masuk, semua tinggal tunggu informasi lebih lanjut. Intinya data yang diminta DVI sudah lengkap semua ya," sambungnya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Terjawab Teka-teki Pemicu Sriwijaya Air Jatuh? KNKT Soroti Fan Blade, Puing Pesawat Kunci Penguaknya

Obrolan Terakhir

Syarif bercerita, sang istri, Widya, hendak pulang ke Pontianak setelah liburan ke kampung halamannya di Tegal.

Dari Tegal, Widya transit ke Jakarta kemudian terbang ke Pontianak, untuk berkumpul kembali bersama suami dan empat anaknya.

Syarif ingat perbincangan terakhirnya dengan sang istri.

Widya sempat menghubunginya dan memberi tahu bahwa kondisi di Jakarta sedang kurang baik saat itu.

"Jam 14.05 sempat hubungin kalau di Jakarta cuacanya kurang bagus. Jadi saya suruh banyak baca shalawat saja. Telepon itu komunikasi terakhir sebelum berangkat. Pas dalam pesawat juga telepon via WA (whatsapp), video call," tutur Syarif.

Syarif tak menyangka itu adalah percakapan terakhirnya dengan sang istri.

Pertemuam terakhir Syarif dengan Widya yakni pada 22 Desember 2020 ketika Syarif mengantar Widya ke Bandara Pontianak.

Syarif Rafiq salah satu keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
Syarif Rafiq salah satu keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021). (KOMPAS.COM/ IRA GITA)

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB, empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga terjatuh.

UPDATE

Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkapkan data terakhir temuan yang diterima dari pencarian Tim SAR hari keenam pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kamis (14/1/2021).

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, Tim SAR telah menerima penambahan 98 kantong jenazah, sehingga total menjadi 239 kantong.

"Kita mendapatkan 98 kantong jenazah yang berisi body part, serpihan kecil badan pesawat, 9 kantong dan potongan besar badan pesawat 5 bagian," kata Bagus Saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).

"Sehingga total sampai jam 20.00 WIB ini kapal terakhir tadi masuk kita sudah mengumpulkan 239 kantong jenazah," sambungnya.

Baca juga: Viral Video Disebut Suasana di Pesawat SJ 182 sebelum Jatuh, Fix Hoaks, Terkuak Fakta Kejadian Asli

Sementara itu, total kantong serpihan pesawat kecil berjumlah 40 serta 33 potongan besar badan pesawat.

Serta Flight data recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat juga telah dievakuasi pada Selasa (12/1/2021) lalu.

Bagus menyebut pencarian korban dan material pesawat masih akan terus berlanjut.

Terlebih, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot juga masih dicari.

"Proses untuk operasi tetap berlangsung kita akan terus melaksanakan dan fokus pada evakuasi korban dan tentu saja kita masih melaksanakan operasi pencarian CVR," ujarnya.

Baca juga: Ajak Ibu Beli Mobil, Impian Penumpang SJ 182 Jika Sampai di Rumah, Paman Pilu: Bawa Uang Rp31 Juta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Call Terakhir Sebelum Sriwijaya Air Jatuh: Katanya Cuaca Kurang Bagus,Saya Suruh Baca Shalawat" dan "Pencarian hingga Hari ke-6 Sriwijaya Air, Tim SAR Kumpulkan Total 239 Kantong Jenazah".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved