Berita Entertainment
Putra Syekh Ali Jaber Bangga Meski Ditinggal Ayah, Percaya Diangkat Derajatnya, Hasan: 'Insya Allah'
Putra Syekh Ali Jaber, Hasan mengaku tak menangis sekalipun saat mendengar kabar ayahnya meninggal dunia.
"Paling cuma bilang 'mau istirahat'. Enggak pernah mau ngomong kalau sakit," imbuh Hasan.
Padahal diakui Hasan, ia menyaksikan sendiri momen kala Syekh Ali Jaber tampak kesakitan.
Yakni ketika Syekh Ali Jaber batuk dengan suara keras di rumahnya.
Baca juga: Bocor Kondisi Ariel NOAH Seusai 24 Jam Menerima Vaksin Covid-19: Gak Ngerasain Pegel, Ngantuk Banget
Ditanya lebih lanjut soal batuknya, Syekh Ali Jaber justru memilih tak banyak bercerita.
"Padahal saya dengar sendiri, di rumah itu batuknya lumayan keras. Cuma setiap ditanya, enggak ngomong apa-apa. Cuma (bilang) capek aja," pungkas Hasan.
Mengenai batuk dan gejala Covid-19 lainnya, Hasan tampak bersyukur.
Sebab sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber telah dinyatakan negatif Covid-19.
"Beliau selalu jaga jarak, pakai masker. Cuma ya kita enggak tahu dari mana kan. Barang enggak kelihatan juga. Sudah takdirnya begitu. Tapi Alhamdulillah sebelum meninggal sudah negatif," ungkap Hasan.
Baca juga: Kondisi Mengkhawatirkan Istri Syekh Ali Jaber Hamil 5 Bulan, Tak Berhenti, Ditinggali Suami Doa
Pesan Syekh Ali Jaber ke Anak-anaknya
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat memberikan pesan kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga shalat.
"Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan Ali Jaber, anak Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, (14/1/2021).
Alhasan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Nadia Salim.
Alhasan menceritakan, semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak meninggalkan shalat.
Alhasan mengatakan, keluarga di Lombok mendengar kabar duka pukul 09.30 WITA.

Semasa hidupnya Syekh Ali Jaber sempat berpesan, jika dirinya meninggal, Ia ingin dimakamkan di Lombok.